kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Turun 1% Terseret Proyeksi Lonjakan Stok Minyak Mentah AS


Rabu, 15 Februari 2023 / 06:01 WIB
Harga Minyak Turun 1% Terseret Proyeksi Lonjakan Stok Minyak Mentah AS
ILUSTRASI. Harga minyak Brent dan WTI makin anjlok di tahun 2023


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - BENGALURU. Harga minyak mentah ditutup melemah lebih dari 1% karena para pedagang khawatir tentang meningkatnya pasokan minyak mentah Amerika Serikat (AS). Koreksi harga juga terus terjadi dalam perdagangan pasca-penutupan.

Selasa (14/2), harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman April 2023 ditutup turun US$ 1,37 atau 1,6% menjadi US$ 85,24 per barel. Sejalan, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman bulan Maret 2023 turun US$ 1,08, atau 1,4% ke US$ 79,06 per barel.

Sumber dari kelompok industri American Petroleum Institute (API) melaporkan peningkatan minyak mentah sebesar 10,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 10 Februari.

Departemen Energi AS (DOE) mengatakan pada hari Senin bahwa akan menjual 26 juta barel minyak dari SPR, yang sudah berada di level terendah sejak 1983.

Angka inventaris resmi dari Energy Information Administration (EIA) akan dirilis pada hari Rabu. Jika data menunjukkan peningkatan persediaan minyak mentah, itu akan menjadi minggu kedelapan berturut-turut kenaikan stok minyak AS.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Brent Turun ke US$86,18 dan WTI ke US$79,43

Kedua tolok ukur harga minyak telah tenggelam lebih dari US$ 2 selama sesi, tetapi memangkas kerugian setelah data menunjukkan laju akselerasi paling lambat dalam indeks harga konsumen AS sejak akhir 2021. Analis mengatakan data kemungkinan akan membuat Federal Reserve pada jalur kenaikan suku bunga yang moderat.

"Suku bunga sekarang berada pada titik di mana setiap 25 basis poin penting dan bisa menjadi perbedaan antara soft landing dan resesi," kata analis OANDA Craig Erlam dalam sebuah catatan.

Harga minyak juga mengurangi kerugian setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menaikkan perkiraan permintaan minyak 2023 sebesar 100.000 barel per hari dalam laporan bulanan, mengutip pembukaan kembali ekonomi China setelah pembatasan COVID.

"Laporan pasar minyak bulanan OPEC menghasilkan optimisme yang hati-hati," kata analis Kpler, Matt Smith. Dia menambahkan bahwa harga minyak tetap lebih rendah karena pasar memasuki sentimen risk-off




TERBARU

[X]
×