kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak turun dalam karena pasar mengantisipasi kenaikan produksi OPEC


Jumat, 25 Mei 2018 / 04:43 WIB
Harga minyak turun dalam karena pasar mengantisipasi kenaikan produksi OPEC
ILUSTRASI. Logo OPEC


Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak jatuh sekitar US$ 1 pada hari Kamis (22/5) terdorong harapan bahwa pengurangan pasokan dari Venezuela dan Iran dapat mendorong OPEC menghentikan pemotongan produksi yang telah berlangsung sejak awal 2017.

Minyak mentah Brent berjangka turun US$ 1,01 menuju US$ 78,79 per barel, Ini setara dengan penurunan sedalam 1,27%. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) juga turun US$ 1,13 sebelum bertengger di US $ 70,71 per barel (-1,57%).

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bisa memutuskan untuk meningkatkan produksi guna mengurangi pasokan dari Venezuela dan Iran yang dilanda krisis akibat keputusan AS untuk menarik diri dari kesepakatan pengendalian senjata nuklir, kata seorang sumber di kalangan OPEC dan industri minyak kepada Reuters.

Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan, pemangkasan produksi dapat dikurangi dengan "lunak" jika negara-negara OPEC dan non-OPEC melihat keseimbangan pasar minyak pada Juni, kantor berita Interfax melaporkan.

Menurut Novak, Rusia dan Arab Saudi memiliki posisi yang sama terhadap masa depan kesepakatan pengurangan produksi minyak meskipun dia mengatakan kesepakatan akan tetap berlaku untuk saat ini.

"Kami percaya bahwa peningkatan produksi bisa menjadi resmi pada pertemuan OPEC bulan depan," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates, dalam sebuah catatan. "Bahkan saran sedikit saja untuk keputusan seperti itu, terutama dari Saudi, bisa memaksa harga turun 1% - 2% seperti yang terlihat pagi ini," sambungnya.

Produksi Venezuela turun menjadi sekitar 1,4 juta barel per hari, menurut sumber-sumber sekunder OPEC, ketika krisis ekonomi tumbuh dan PDVSA yang dikelola negara berjuang untuk membayar utang dan operasi dana.

Kekhawatiran pasokan telah mendorong harga minyak mentah ke titik tertinggi selama beberapa tahun terakhir. Pekan lalu Minyak Brent menembus batas US$ 80 per barel untuk pertama kalinya sejak November 2014.

OPEC dan beberapa produsen minyak utama dijadwalkan bertemu di Wina bulan depan. Sebelumnya mereka setuju untuk mengekang hasil gabungan sebatas 1,8 juta barel per hari untuk meningkatkan harga dan menghapus kelebihan pasokan.

Stok minyak global telah menurun secara luas bahkan ketika produksi minyak mentah AS telah meningkat. Amerika Serikat pada bulan Februari sempat menghasilkan 10,3 juta barel per hari

Harga minyak juga turun karena pelaku pasar mengambil keuntungan menjelang liburan akhir pekan Memorial Day AS. "Itu hanya mengurangi paparan di depan akhir pekan yang panjang," kata Walter Zimmerman, kepala analis teknikal di ICAP-TA di Jersey City, New Jersey.




TERBARU

[X]
×