kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga rumah melonjak akibat pandemi, kesenjangan di Inggris kian nyata


Senin, 12 Juli 2021 / 09:22 WIB
Harga rumah melonjak akibat pandemi, kesenjangan di Inggris kian nyata
ILUSTRASI. Perumahan di Inggris. REUTERS/Eddie Keogh


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Lonjakan yang terjadi di pasar perumahan Inggris dan harga saham global telah menyebabkan keuntungan tak terduga bagi rumah tangga berpenghasilan menengah ke atas selama pandemi virus corona. Hal tersebut diungkapkan oleh penelitian dari lembaga Resolution Foundation awal pekan ini.

Mengutip Reuters, rata-rata rumah tangga Inggris telah mengalami kenaikan kekayaan sebesar £7.800 setara dengan US$ 10.800 karena kenaikan harga aset. Selain itu, didorong juga oleh pengeluaran sehari-hari yang lebih rendah akibat lebih banyak tinggal di rumah, meskipun Inggris mengalami penurunan ekonomi paling tajam selama  300 tahun terakhir pada tahun 2020.

"Banyak keluarga terpaksa menabung daripada menghabiskan selama penguncian, sementara harga rumah terus melonjak bahkan saat jam kerja anjlok," kata Jack Leslie yang merupakan ekonom senior di Resolution Foundation.

Baca Juga: Kim Jong Un ke Xi Jinping: Sekarang kekuatan musuh menjadi lebih putus asa

Persentase peningkatan kekayaan terbesar datang bagi mereka yang berada di kelas menengah yang aset bersihnya meningkat nilainya sebesar 9% menjadi £80.500 per orang dewasa, didorong oleh kenaikan tajam harga rumah.

Sementara itu, dengan dibantu oleh pemotongan pajak pembelian properti dan permintaan yang lebih besar untuk rumah yang lebih luas untuk bekerja dari rumah, harga rumah di Inggris naik 9,9% di pada kuartal I-2021 yang menjadi kenaikan terbesar sejak 2007.

Sebesar 10% rumah tangga terkaya yang memiliki proporsi kekayaan lebih besar berasal dari saham mengalami kenaikan persentase kekayaan yang lebih kecil tetapi keuntungan terbesar sebesar £44.000 per orang dewasa.

Sebaliknya, 30% orang Inggris yang berada di garis kemiskinan melihat peningkatan rata-rata kekayaan mereka hanya £86.

Resolution Foundation mengatakan pemerintah Inggris harus berfokus pada bagaimana mengenakan pajak atas peningkatan kekayaan, daripada menempatkan sebagian besar beban pajak pada pendapatan dan pengeluaran yang diperoleh seseorang.

Baca Juga: AS bersiap membalas, Biden tekan Putin agar tindak kelompok ransomware

Temuan ini juga mungkin bermanfaat untuk Bank of England yang berpikir ekonomi Inggris mendapat dorongan sederhana dari rumah tangga yang menghabiskan sebagian dari kekayaan ekstra mereka.

Padahal, jajak pendapat yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan suatu hal yang sebaliknya. Hanya 14% rumah tangga yang telah menabung selama pandemi mengatakan mereka sangat mungkin untuk membelanjakannya. Sebaliknya, 35% berharap untuk menabung lebih banyak bahkan setelah pandemi, seringkali karena mereka sudah terbiasa berhemat.

Selanjutnya: China perketat aturan bagi perusahaan teknologi yang ingin IPO di luar negeri




TERBARU

[X]
×