Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
Benny Lee, Direktur di Plotio Financial Group Ltd mengatakan dalamnya kejatuhan saham bank tersebut pertanda bahwa investor jangka panjang mulai kehilangan kepercayaan. Menurutnya, hal itu adalah pertanda buruk.
Kekecewaan terhadap prospek bank ini berkembang di Hong Kong setelah awal tahun masuk dalam daftar bank yang dipaksa oleh regulator Inggris untuk membatalkan dividennya. Ditambah lagi adanya kemarahan China terhadap bank ini karena partisipasinya dalam penyelidikan Amerika terhadap Huawei Technologies Co.
Kekhawatiran meningkat bahwa ekspansi bank ini di China akan tergelincir setelah surat kabar Partai Komunis yang berkuasa yakni Global Times melaporkan pada akhir pekan bahwa HSBC dapat disebut sebagai entitas yang tidak dapat diandalkan. Hukuman bagi perusahaan yang muncul dalam daftar termasuk pembatasan perdagangan, investasi, dan visa. Namun, HSBC menolak berkomentar tentang artikel tersebut.
Baca Juga: Panas, Uni Eropa sebut Lukashenko bukan presiden Belarusia yang sah
"Jika itu ada dalam daftar, bahkan tanpa tindakan keras yang diambil, bisnis China daratan kemungkinan akan terkena dampak buruk karena kliennya mengurangi transaksi," tulis analis Citigroup yang dipimpin oleh Yafei Tian dalam risetnya.
“Klien China Daratan di HK mungkin juga menghindari transaksi yang tidak perlu dengan HSBC HK. Dalam skenario terburuk, HSBC mungkin terpaksa melepaskan investasinya di China daratan. "tambahnya.
Chief Executive Officer HSBC Noel Quinn bulan lalu memperingatkan tentang masa-masa sulit di masa depan sambil melaporkan bahwa laba semester pertama berkurang setengahnya dan memprediksi kerugian pinjaman bisa membengkak menjadi $ 13 miliar tahun ini.