Sumber: History | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Pada bulan Juli 1957, Amerika dianggap telah memenangkan perlombaan senjata saat ICBM buatan mereka, yakni Atlas, diumumkan siap untuk diuji.
Atlas diklaim mampu melesat dengan kecepatan hingga 20.000 mil per jam dengan jarak tempuh efektif sejauh 5.000 mil.
Sayangnya uji coba Atlas berakhir buruk. ICBM buatan Amerika ini hanya mampu terbang setinggi 5.000 kaki sebelum akhirnya jatuh.
Satu bulan kemudian, Soviet mengumumkan bahwa ICBM buatan mereka telah berhasil diuji. Dalam pernyataannya, pihak Soviet menyebut rudal mereka telah menempuh jarak yang sangat jauh dalam waktu singkat dan mendarat di area sasaran, seperti dikutip dari History.com.
Karena minimnya detail yang disampaikan oleh pihak Soviet, Amerika saat itu meragukan keberhasilan rivalnya tersebut.
Meskipun begitu, kepemilikan Soviet atas ICBM, serta keberhasilan mereka melakukan uji coba bom atom dan hidrogen beberapa waktu sebelumnya sudah cukup membuat Amerika khawatir.
Jika klaim Soviet atas keberhasilan uji coba ICBM memang benar adanya, maka tidak ada satu pun wilayah Amerika Serikat yang aman dari serangan rudal tersebut.
Baca Juga: Hari ini dalam sejarah: Ledakan gas beracun tewaskan ribuan orang di Kamerun