Sumber: Bloomberg, Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MICHIGAN. Nasib penjualan aset-aset Chrysler akhirnya kian jelas. Rabu (10/6) pagi waktu New York, Fiat SpA akan merampungkan pembelian mayoritas aset-aset milik Chrysler. Menurut dua orang sumber yang mengetahui detail rencana tersebut, kondisi ini memungkinkan setelah Mahkamah Agung AS menolak keberatan para kreditur dan memperbolehkan Chrysler untuk meneruskan rencananya.
Nantinya, dalam perusahaan baru yang dinamakan Chrysler Group LLC komposisi kepemilikan sahamnya adalah sebagai berikut: sekitar 20% kepemilikan sahamnya akan dimiliki oleh Fiat, 9,85% oleh Pemerintah AS, 2,46% oleh Pemerintah Kanada dan 67,69% lainnya dikempit oleh United Auto Workers.
Penjualan tersebut akan memenuhi janji Presiden Barack Obama untuk mempercepat proses kebangkrutan dan melindungi sekitar 54.000 pekerja. Saat ini, Chrysler Group akan memulai bisnis barunya dengan utang yang lebih rendah, pengeluaran yang lebih sedikit, biaya tenaga kerja yang lebih rendah dan disokong oleh pendanaan yang cukup.
“Mereka akan lebih ramping dan kuat dengan manajemen yang tersebar di seluruh dunia. Meski demikian, bukan berarti perusahaan baru ini tidak menghadapi tantangan seperti perusahaan lama. Mereka belum memiliki mobil baru dan masih harus berkompetisi di tengah kondisi perekonomian yang sulit,” jelas Stephanie Brinley, Automotive Analyst Autopacific Inc di Michigan.
Ketika dimintai konfirmasinya, Juru Bicara Chrysler Lori McTavish tidak mau memberikan komentarnya.
Sekadar mengingatkan, Chrysler mengajukan proteksi kepailitan pada 30 April lalu. Perusahaan otomotif AS itu berencana beraliansi dengan Fiat yang kini menduduki posisi produsen otomotif keenam terbesar dunia.
Pengadilan kepailitan menyetujui penjualan tersebut, namun pada 5 juni lalu, keputusan tersebut tertahan karena adanya keberatan dari kreditur. Pada 8 Juni, Hakin Ruth Bader Ginsburg memerintah untuk menundanya.