Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
Swire Pacific, pemilik maskapai Cathay Pacific, maskapai Hong Kong juga merilis pernyataan pada 13 Agustus yang menyerukan diakhirinya "kegiatan ilegal dan perilaku kekerasan."
"Swire Pacific sangat prihatin dengan kekerasan dan gangguan yang sedang berlangsung yang berdampak pada Hong Kong," kata konglomerat yang bermarkas di Hong Kong itu dalam pernyataannya.
Baca Juga: Insiden Lapangan Tiananmen tidak akan terulang jika China bergerak ke Hong Kong
Perusahaan juga mengatakan mendukung penegakan hukum dan langkah Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam dalam upaya memulihkan hukum dan ketertiban.
Pengembang real-estate Sun Hung Kai Properties yang dimiliki keluarga Kwoks, juga menyerukan diakhirinya kerusuhan. "Serangkaian tindakan kekerasan baru-baru ini untuk menantang supremasi hukum telah merusak ekonomi Hong Kong dan secara serius mempengaruhi kehidupan sehari-hari warga negara," demikian pernyataan Sun Hung Kai Properties. Harta kekayaan keluarga Kwok mencapai US$ 40,4 miliar, menurut data Forbes.
Kekayaan para miliarder Hong Kong memang sangat sensitif terhadap volatilitas pasar. Maklum, kebanyakan perusahaan yang mereka miliki sudah tercatat di bursa saham.
Baca Juga: Perbankan Hong Kong mengeluarkan sinyal merah menyala
Ribuan orang turun ke jalan-jalan di Hong Kong mulai Juli 2019 lalu menolak RUU ekstradisi dengan China daratan. Namun aksi demo kemudian berubah menjadi gerakan reformasi.
Para pengunjuk rasa bahkan sempat memblokir pintu keberangkatan di bandara Hong Kong pada 13 Agustus, menyebabkan ratusan penerbangan dibatalkan.