Sumber: Global Times | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Vaksin virus corona buatan Sinovac menimbulkan respons kekebalan humoral pada orang dewasa berusia 60 tahun ke atas, mengacu hasil terbaru dari uji klinis Fase I dan II.
Melansir Global Times, Hasil uji klinis Fase I dan II dari vaksin Sinovac terhadap orang dewasa berusia 60 tahun ke atas terbit di jurnal medis Lancet pada Rabu (3/2).
Sinovac mengklaim, itu merupakan laporan pertama dari vaksin virus corona mereka yang diuji coba kepada orang dewasa yang lebih tua berusia 60 tahun ke atas.
Kemanjuran vaksin biasanya berkurang pada orang dewasa yang lebih tua karena penuaan kekebalan.
Baca Juga: Studi terbaru: Orang terpapar corona punya antibodi virus hanya selama 6 bulan
Tetapi, hasil uji klinis menunjukkan, vaksin Sinovac bisa menoleransi dengan baik dan imunogenik alias menghasilkan respons kekebalan tubuh pada orang dewasa sehat berusia 60 tahun ke atas. Serta, respons antibodi terhadap virus corona baru tidak berkurang pada populasi ini.
Efek samping vaksin Sinovac
Dan, pada Rabu (3/2), permohonan Sinovac untuk peluncuran vaksin mereka bertajuk CovonaVac bagi pasar bersyarat telah mendapat persetujuan dari regulator obat China.
Persetujuan itu menjadi langkah maju yang besar dalam produksi vaksin untuk penggunaan publik.
Vaksin Sinovac mendapat lampu hijau untuk penggunaan darurat di China pada Juli 2020 dan telah diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat tertentu.
Baca Juga: Pastikan vaksinasi jalan, pengiriman vaksin Sinovac ke Indonesia rampung Juli 2021
Feng Duojia, Presiden Asosiasi Industri Vaksin China, mengatakan kepada Global Times pada Kamis (4/2), data uji klinis fase III dan persetujuan dari otoritas dibutuhkan, sebelum vaksinasi terhadap orangtua.
Sinopharm kemungkinan akan mengumumkan data uji klinis tahap III lebih awal dari Sinovac, karena yang pertama memperoleh persetujuan pasar bersyarat.
Feng mengatakan, kedua perusahaan farmasi tersebut kemungkinan akan mengumumkan data uji klinis fase III terhadap kelompok lansia dan anak-anak di sekitar Tahun Baru Imlek.
Menurut laporan Lancet, Sinovac melakukan uji klinis fase I dan II pada orang dewasa sehat berusia 60 tahun ke atas di Renqiu, Provinsi Hebei, China Utara.
Baca Juga: COVAX merencanakan distribusi 337 juta vaksin secara global
Sebanyak 72 peserta dengan usia rata-rata 65,8 tahun terdaftar dalam uji klinis tahap I. Sedang pada uji klinis tahap II, Sinovac merekrut 350 peserta dengan usia rata-rata 66,6 tahun.
Efek samping yang muncul adalah ringan atau sedang. Yang paling sering adalah nyeri di tempat suntikan yang terjadi pada 39 peserta dan demam yang dialami 14 orang.
Sebagian besar reaksi itu terjadi dalam tujuh hari setelah vaksinasi, dan peserta pulih dalam waktu 48 jam.