Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sejumlah media di dunia ramai membahas mengenai FinCen Files. Ini merupakan dokumen yang bocor yang melibatkan transaksi dana sekitar US$ 2 triliun. Transaksi ini mengungkapkan bagaimana beberapa bank terbesar di dunia mengizinkan penjahat untuk memindahkan uang hasil kejahatan ke seluruh dunia.
Mereka juga menunjukkan bagaimana oligarki Rusia telah menggunakan bank untuk menghindari sanksi yang seharusnya menghentikan mereka memasukkan uang mereka ke Barat.
Ini yang terbaru dari serangkaian kebocoran selama lima tahun terakhir yang mengungkap kesepakatan rahasia, pencucian uang, dan kejahatan keuangan.
Penjelasan soal FinCen Files
Mengutip BBC, file FinCEN terdiri lebih dari 2.500 dokumen, sebagian besar adalah file yang dikirim bank ke otoritas AS antara tahun 2000 dan 2017. File ini menimbulkan kekhawatiran tentang apa yang mungkin dilakukan klien mereka.
Baca Juga: Satgas Waspada Investasi: Banyak tawaran investasi ilegal berbentuk mata uang kripto
Dokumen-dokumen ini adalah beberapa rahasia sistem perbankan internasional yang paling dijaga ketat.
Bank menggunakannya untuk melaporkan perilaku yang mencurigakan, tetapi itu bukan bukti perbuatan salah atau kejahatan.
Foto-foto tersebut dibocorkan ke Buzzfeed News dan dibagikan dengan organisasi yang menghimpun jurnalis investigasi dari seluruh dunia, yang mendistribusikannya ke 108 organisasi berita di 88 negara, termasuk program Panorama BBC.
Baca Juga: Amerika menolak pembebasan lebih awal Madoff yang sekarat
Ratusan jurnalis telah memilah-milah dokumentasi teknis yang padat, mengungkap beberapa kegiatan di mana phak bank tidak menginginkan agar aksi ini diketahui publik.
FinCEN dan SAR
FinCEN adalah Jaringan Investigasi Kejahatan Keuangan AS. Isinya merupakan orang-orang di Departemen Keuangan AS yang memerangi kejahatan keuangan. Kekhawatiran tentang transaksi yang dilakukan dalam mata uang dollar AS perlu dikirim ke FinCEN, bahkan jika itu terjadi di luar AS.
Masih mengutip BBC, laporan aktivitas mencurigakan, atau SAR, adalah contoh bagaimana masalah tersebut dicatat. Bank harus mengisi salah satu laporan ini jika khawatir salah satu kliennya mungkin akan melakukan sesuatu yang tidak baik. Laporan tersebut dikirim ke pihak berwenang.
Baca Juga: Kerugian akibat kejahatan cryptocurrency pada 2019 melonjak jadi US$ 4,52 miliar
Kewajiban bank
Sebuah bank harus memastikan bahwa mereka tidak membantu klien untuk melakukan pencucian uang atau memindahkannya dengan cara yang melanggar aturan.
Secara hukum, mereka harus tahu siapa klien mereka - tidak cukup hanya mengajukan SAR dan terus mengambil uang kotor dari klien sambil mengharapkan pihak berwenang untuk menangani masalah tersebut. Jika mereka memiliki bukti aktivitas kriminal, mereka harus berhenti memindahkan uang tunai.
Baca Juga: Ingat penipu ulung Bernard Madoff? Dia tengah sekarat karena penyakit ini
Fergus Shiel dari Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) mengatakan file yang bocor adalah "wawasan tentang apa yang bank ketahui tentang arus besar uang kotor di seluruh dunia".
Dia mengatakan dokumen itu juga menyoroti jumlah uang yang luar biasa besar yang terlibat. Dokumen dalam file FinCEN mencakup transaksi sekitar US$ 2 triliun dan itu hanya sebagian kecil dari SAR yang diajukan selama periode tersebut.