Reporter: Barratut Taqiyyah, BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BEIJING. Skandal susu di China seakan tak ada habisnya. Sebelumnya, warga China heboh dengan ditemukannya susu melamin yang menewaskan empat bayi di China. Sekarang, kasus yang berbeda ditemukan lagi. Kali ini, susu yang dikonsumsi bayi di China disebut-sebut bisa menyebabkan pubertas prematur pada bayi. Misalnya saja, pertumbuhan payudara pada bayi perempuan.
Kebenaran kasus ini tengah diselidiki oleh Pemerintah China. Berdasarkan keluhan warga, susu yang sudah terkontaminasi hormon yang diproduksi Synutra International sudah menyebabkan kasus pubertas prematur pada beberapa bayi di provinsi Hubei. Namun, sangkaan tersebut dibantah oleh perusahaan China yang sahamnya sudah tergerus 35% sejak isu ini mencuat.
Kementrian kesehatan China pun bertindak cepat atas aduan ini dengan mengundang sembilan pakar hormon (endocrine), ahli kesehatan anak (paediatric), dan ahli gizi untuk menginvestigasi skandal susu ini.
"Pemerintah tengah melakukan investigasi dan akan mengumumkan hasilnya segera," demikian pernyataan yang dikeluarkan Kementrian Kesehatan China.
Terkait hal itu, pemerintah Negeri Tirai Bambu itu mengambil sample susu dengan membeli langsung di pasar. Pemeriksaan juga dilakukan pada sejumlah bayi perempuan yang mengalami kasus pubertas prematur.
Setidaknya, ada tiga bayi perempuan di Hubei yang mengalami pubertas prematur dengan mengalami pertumbuhan payudara. Bayi-bayi itu memiliki batas hormon estradiol dan prolactin di atas level sewajarnya.
Tidak ada bukti scientis
Sementara itu, Direktur Synutra Liang Zhang mengatakan tidak ada bukti scientis yang membenarkan tuduhan bahwa produk susu Synatra yang menyebabkan kasus tersebut. "Meski begitu, kami menaruh simpati kepada keluarga yang mengalami kejadian ini. Tapi kami pastikan, produk kami sehat dan aman dikonsumsi," jelas Zhang.