Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Ahli Korea Utara Harry Kazianis, direktur senior di National Interest, mengatakan dalam sebuah email:
"Bagi siapa pun seperti saya yang ingin Amerika Serikat kembali ke kebijakan luar negeri yang lebih terkendali dan realis, pemecatan John Bolton sudah tertunda lama dan ini merupakan langkah cerdas dari Pemerintahan Trump. Trump sekarang bebas untuk menemukan penasihat keamanan nasional yang menentang perang perubahan rezim, jejak yang lebih kecil di Timur Tengah, jalur diplomatik dengan Korea Utara dan fokus yang jauh lebih besar pada kebangkitan China. "
Baca Juga: Melunak, China tawarkan proposal perdamaian untuk membeli produk pertanian AS
Richard Gowan, direktur International Crisis Group PBB:
"Bolton memiliki ciri khas tidak menyukai PBB dan lembaga internasional lainnya seperti ICC (Pengadilan Kriminal Internasional) ke Gedung Putih. Dalam kepemimpinannya, AS telah memastikan bahwa PBB telah terpinggirkan atas krisis yang terjadi mulai dari Libya hingga Venezuela. Pemerintahan Trump sangat skeptis terhadap multilateralisme sebelum kedatangan Bolton. Tapi AS mungkin mencurahkan sedikit waktu dan energi untuk melemahkan lembaga-lembaga PBB."
Senator Ben Cardin, anggota Demokrat di Komisi Hubungan Luar Negeri:
"Anda tahu, saya biasanya mengatakan 'kaget'. Tetapi tidak ada dalam pemerintahan ini yang tidak mengejutkan Anda saat ini. Bolton dan saya memiliki pendapat berbeda dalam banyak hal. Tapi dia blak-blakan. Dia tahu situasinya. Saya yakin dia memberi tahu presiden apa yang sedang terjadi. Presiden mungkin tidak suka mendengarnya. Dan sangat disayangkan jika presiden tidak mau menerima saran profesional."