kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Helikopter Jatuh, Pencarian Presiden Iran Terus Dilakukan


Senin, 20 Mei 2024 / 06:30 WIB
Helikopter Jatuh, Pencarian Presiden Iran Terus Dilakukan
ILUSTRASI. Ilustrasi Presiden Iran?Presiden Iran Ebrahim Raisi turun dari Helikopter. Photo: Dok IRNA


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan menteri luar negerinya jatuh pada Minggu (19/5/2024). 

Menurut seorang pejabat Iran kepada Reuters, helikopter jatuh saat melintasi daerah pegunungan dalam kabut tebal. Saat ini, tim penyelamat tengah berjuang untuk mencapai lokasi kejadian.

Pejabat itu mengatakan nyawa Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian dalam bahaya menyusul jatuhnya helicopter. Kecelakaan terjadi dalam perjalanan pulang dari kunjungan ke perbatasan dengan Azerbaijan di barat laut Iran.

“Kami masih berharap, namun informasi yang didapat dari lokasi jatuhnya pesawat sangat memprihatinkan,” kata pejabat tersebut kepada Reuters, yang berbicara tanpa menyebut nama.

TV pemerintah mengutip seorang pejabat melaporkan setidaknya satu penumpang dan satu anggota awak telah melakukan kontak dengan tim penyelamat. 

Dikatakan juga bahwa helikopter tersebut telah ditemukan, meskipun Bulan Sabit Merah Iran membantah laporan tersebut.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, yang memegang kekuasaan tertinggi dengan keputusan akhir mengenai kebijakan luar negeri dan program nuklir Iran, berusaha meyakinkan rakyat Iran, dengan mengatakan tidak akan ada gangguan terhadap urusan negara.

Baca Juga: Titik Terang, Dua Anggota Rombongan Presiden Iran Memberikan Kabar Kepada Tim SAR

Media pemerintah Iran mengatakan cuaca buruk menyebabkan kecelakaan itu dan mempersulit upaya penyelamatan. 

Kantor berita negara IRNA mengatakan Raisi terbang dengan helikopter Bell 212 buatan AS.

Kepala staf tentara Iran memerintahkan semua sumber daya tentara dan pasukan elit Garda Revolusi untuk digunakan dalam operasi pencarian dan penyelamatan.

Sebelumnya, lembaga penyiaran nasional telah menghentikan semua program regulernya untuk menayangkan doa yang diadakan untuk Raisi di seluruh negeri.

Pada Senin dini hari, video tersebut menunjukkan tim penyelamat, yang mengenakan jaket terang dan obor, berkerumun di sekitar perangkat GPS saat mereka mencari di lereng gunung yang gelap gulita dengan berjalan kaki di tengah badai salju.

“Kami melakukan pencarian menyeluruh di setiap jengkal area lokasi kecelakaan,” media pemerintah mengutip seorang komandan militer regional. 

Dijelaskan pula, “Daerah tersebut memiliki kondisi cuaca yang sangat dingin, hujan, dan berkabut. Hujan perlahan berubah menjadi salju."

Baca Juga: Nyawa Presiden Iran Raisi dan Menlu Terancam Pasca Jatuhnya Helikoper di Pengunungan

Tawaran bantuan

Negara-negara tetangga menyatakan keprihatinannya dan menawarkan bantuan dalam penyelamatan apa pun. 

Gedung Putih mengatakan Presiden AS Joe Biden telah diberi pengarahan mengenai laporan mengenai kecelakaan itu. 

Turki mengatakan pihaknya telah mengerahkan drone, helikopter, kendaraan, dan tim penyelamat atas permintaan pihak berwenang Iran. 

Uni Eropa menawarkan teknologi pemetaan satelit darurat.

Insiden ini terjadi di saat meningkatnya perbedaan pendapat di Iran mengenai serangkaian krisis politik, sosial dan ekonomi. 

Para ulama penguasa Iran menghadapi tekanan internasional atas sengketa program nuklir Teheran dan semakin dalamnya hubungan militer dengan Rusia selama perang di Ukraina.

Sejak sekutu Iran, Hamas, menyerang Israel pada 7 Oktober, yang memicu serangan Israel di Gaza, konflik yang melibatkan kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran telah meletus di seluruh Timur Tengah.

Raisi, 63 tahun, terpilih sebagai presiden pada tahun 2021. Dan sejak menjabat, ia telah memerintahkan pengetatan undang-undang moralitas, mengawasi tindakan keras berdarah terhadap protes anti-pemerintah, dan mendorong keras perundingan nuklir dengan negara-negara besar.

Dalam sistem politik ganda Iran, yang terbagi antara kelompok ulama dan pemerintah, mentor Raisi, Khamenei, yang berusia 85 tahun, pemimpin tertinggi sejak 1989, memegang kekuasaan pengambilan keputusan pada semua kebijakan utama.

Baca Juga: Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran Serukan Doa Bersama untuk Keselamatan Presiden Raisi

Selama bertahun-tahun banyak orang melihat Raisi sebagai pesaing kuat untuk menggantikan Khamenei, yang mendukung kebijakan utama Raisi.

Kemenangan Raisi dalam pemilu tahun 2021 yang dikelola dengan ketat membuat semua cabang kekuasaan berada di bawah kendali kelompok garis keras, setelah delapan tahun ketika kursi kepresidenan dipegang oleh Hassan Rouhani yang pragmatis dan kesepakatan nuklir dinegosiasikan dengan Washington.

Namun, posisi Raisi mungkin terpuruk akibat meluasnya protes terhadap pemerintahan ulama dan kegagalan memperbaiki perekonomian Iran, yang dilumpuhkan oleh sanksi Barat.

Raisi berada di perbatasan Azerbaijan pada hari Minggu untuk meresmikan Bendungan Qiz-Qalasi, sebuah proyek bersama. 

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, yang mengatakan dia telah mengucapkan "perpisahan persahabatan" kepada Raisi pada hari sebelumnya, menawarkan bantuan dalam penyelamatan.




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×