Sumber: Global Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - POYANG. Helikopter nirawak ringan pertama China baru-baru ini ternyata sudah mulai melakukan pernebangan pertamanya. Helikopter ini dirancang untuk melakukan tugas pemantauan dan identifikasi maritim.
Dikutip dari Global Times, helikopter nirawak ini dikembangknan oleh Aviation Industry Corporation of China (AVIC) yang merupakan perusahaan milik negara. Helikopter dengan nama AR-500B ini berhasil melakukan penerbangan perdananya di fasilitas uji coba di daerah Poyang, Provinsi Jiangxi China Timur pada 27 November lalu.
Selama uji coba penerbangan perdananya, AR-500B berhasil mengudara selama sekitar setengah jam dan melakukan prosedur dasar seperti lepas landar, melayang di udara, bermanuver, dan mendarat.
Dalam pernyataannya, AVIC mengatakan bahwa keberhasilan pengembangan AR-500B bisa menutupi kurangnya jenis drone helikopter ringan berbasis kapal milik China.
Dibandingkan dengan model yang lebih berat, AR-500B dapat digunakan secara fleksibel di semua jenis platform maritim termasuk kapal kecil seperti korvet atau bahkan kapal sipil.
Baca Juga: Jet tempur J-11 China terlihat lakukan latihan militer intensif di wilayah Barat Laut
Kemampuan helikopter nirawak AR-500B
Melansir Global Times, AR-500B memiliki bobot maksimum 500 kg dengan tambahan muatan 70 kg. Helikopter nirawak ini memiliki daya tahan maksimum 4 jam dengan radius operasional 100 km dan mampu melayang hingga ketinggian 4.000 m.
Menurut keterangan pengembangnya, AR-500B dapat terbang dengan kecepatan 140 km/jam dan melakukan misi seperti memantau area permukaan laut yang luas dan mengidentifikasi target.
Baca Juga: Kapal pendarat amfibi & rudal siluman China mulai nampak di Laut China Selatan
AR-500B menggunakan mesin oli berat dan mengadopsi desain khusus dalam bahan bakar, struktur, elektronik, dan sistem avionik.
Semua itu dirancang agar AR-500B bisa menghadapi tantangan seperti ruang hanggar terbatas di kapal, kondisi kerja yang ekstrim, risiko tinggi dalam lepas landas dan pendaratan, serta lingkungan elektromagnetik yang rumit.
Helikopter nirawak ini akan berfungsi sebagai mata untuk kapal perang dan mungkin juga dapat memberikan fungsi relai komunikasi dan panduan, serta menjaga garis pantai.
Pakar militer China, Wei Dongxu mengatakan, helikopter ini juga dapat digunakan untuk tujuan sipil seperti operasi pencarian dan penyelamatan maritim.
Agar helikopter ini mampu bersinergi dengan kapal perang, pengembang merancang perangkat bantuan pendaratan, sistem pemandu pendaratan, dan sistem kontrol pendaratan otomatis. Menariknya, helikopter nirawak ini juga telah diuji di lingkungan dengan kelembaban tinggi, suhu tinggi, jamur, dan semprotan garam.