kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hentikan dana WHO, Donald Trump banjir kecaman


Rabu, 15 April 2020 / 10:23 WIB
Hentikan dana WHO, Donald Trump banjir kecaman
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump. REUTERS/Tom Brenner


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Donald Trump mengatakan pada hari Selasa (14/4/2020) bahwa ia akan menghentikan pendanaan untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atas penanganan pandemi virus corona. 

Trump, pada konferensi pers Gedung Putih, mengatakan WHO telah "gagal dalam tugas dasarnya dan harus bertanggung jawab." Dia mengatakan organisasi internasional itu telah memberikan "disinformasi" tentang virus di China yang kemungkinan mengarah pada penyebaran virus yang lebih luas daripada yang seharusnya terjadi.

Amerika Serikat adalah donor keseluruhan terbesar untuk WHO yang berbasis di Jenewa, di mana AS menyumbang lebih dari US$ 400 juta pada tahun 2019, sekitar 15% dari anggarannya.

Baca Juga: Trump ancam stop beri dana, bagaimana nasib WHO?

Penghentian dana diprediksi akan segera dilakukan. Melansir Reuters, Trump telah semakin kritis terhadap organisasi ketika krisis kesehatan global terus berlanjut, dan dia sangat marah atas kritik yang ditujukan terhadap langkah yang diambil pemerintahannya dalam menangani pandemi.

Keputusan itu langsung menuai kecaman. Presiden Asosiasi Medis Amerika Dr. Patrice Harris menyebut hal itu sebagai langkah berbahaya ke arah yang salah yang tidak akan membuat upaya untuk mengalahkan COVID-19 menjadi lebih mudah. Dian mendesak Trump untuk mempertimbangkan kembali rencananya tersebut.

Perwakilan Demokrat Nita Lowey, yang mengepalai Komite DPR AS yang menetapkan pengeluaran pemerintah, mengatakan Trump melakukan kesalahan.

Baca Juga: Korban tewas virus corona AS mencapai puncak yakni 23.000 kasus

"Virus corona tidak bisa dikalahkan di sini di Amerika Serikat, itu harus dikalahkan di setiap lokasi yang mungkin di seluruh dunia," katanya dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters.




TERBARU

[X]
×