Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
China mengesahkan UU Keamanan Nasional pada Juni, untuk memadamkan protes, menggambarkannya sebagai "pedang" yang menggantung di atas kepala para pengkritiknya. Anggota pro-demokrasi, Claudia Mo, mengatakan Beijing sedang berusaha untuk "membunyikan lonceng kematian dari perjuangan demokrasi Hong Kong".
"Mereka (otoritas Beijing) akan berpikir bahwa mulai sekarang, siapa pun yang mereka temukan tidak benar secara politik atau tidak patriotik...mereka bisa saja menggulingkan Anda," katanya," ujar Claudia Mo.
"Kami menghentikan masa jabatan ini, badan legislatif ini, kami tidak menghentikan perjuangan Hong Kong," ucapnya Chris Patten, gubernur kolonial terakhir kota itu, juga mengkritik pencopotan 4 anggota parlemen itu.
"Sekali lagi, rezim (Presiden China) Xi Jinping telah menunjukkan permusuhan total terhadap akuntabilitas demokratis, dan mereka yang ingin mempertahankannya," katanya.
Kehormatan
"Jika mengamati proses hukum, melindungi sistem dan fungsi, memperjuangkan demokrasi, serta hak asasi manusia akan mengakibatkan konsekuensi didiskualifikasi, itu (justru) akan menjadi kehormatan bagi saya," kata Dennis Kwok, salah satu dari empat yang digulingkan setelah pemecatannya pada Rabu.
Keempat orang itu awalnya dilarang mencalonkan diri dalam pemilihan legislatif kota, yang dijadwalkan diadakan pada 6 September, setelah seruan Amerika Serikat untuk menjatuhkan sanksi kepada pejabat Hong Kong.