Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sumber itu menambahkan bahwa selama Arduous March Korea Utara tahun 1990-an, intelijen Korea Selatan akan memberi orang ribuan dolar jika mereka mencabut paku rel, meskipun hanya satu buah.
"Dengan penguncian virus corona dan kurangnya jatah makanan, mungkin ada orang yang menyerahkannya ke intelijen Korea Selatan," tambahnya.
Sumber tersebut mengatakan: “Berdasarkan pemeriksaan, kereta tergelincir karena beberapa paku yang hilang dari rel di bagian rel yang dikelola oleh Stasiun Pusong."
Baca Juga: AS menilai ancaman keamanan siber dari Korea Utara lebih kuat dari Rusia
“Dengan kecelakaan yang ditetapkan sebagai insiden nasional, mereka yang bertanggung jawab untuk itu - kepala stasiun Stasiun Pusong, dan personel patroli kereta api dan personel pemeliharaan bagian rel tersebut - telah ditahan oleh Kementerian Keamanan Negara cabang Provinsi Chagang.”
Namun, beberapa warga Korea Utara berharap pihak berwenang akan bersikap lunak terhadap kepala stasiun selama penyelidikan.
Biasanya dia akan dikirim ke markas Kementerian Keamanan Negara di Pyongyang untuk diinterogasi.
Baca Juga: Ini alasan AS memilih Korea Utara sebagai negara pelanggar kebebasan beragama
Namun karena pandemi virus corona, dia ditahan secara lokal dan diselidiki oleh pejabat kementerian yang dikirim dari Pyongyang.
Hasil investigasi diharapkan lebih jelas di akhir tahun.
Personel militer dan penduduk setempat masih bekerja di stasiun untuk memperbaiki jalur kereta dan membersihkan lokasi.