kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.741.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.443   -51,00   -0,31%
  • IDX 6.472   -43,68   -0,67%
  • KOMPAS100 929   2,96   0,32%
  • LQ45 729   2,37   0,33%
  • ISSI 202   -1,52   -0,74%
  • IDX30 380   0,83   0,22%
  • IDXHIDIV20 454   0,28   0,06%
  • IDX80 106   0,50   0,48%
  • IDXV30 109   0,90   0,83%
  • IDXQ30 124   0,29   0,23%

Houthi Ancam Balas Serangan Amerika Serikat (AS) di Yaman dengan Eskalasi


Senin, 17 Maret 2025 / 00:02 WIB
Houthi Ancam Balas Serangan Amerika Serikat (AS) di Yaman dengan Eskalasi
ILUSTRASI. Pendukung Houthi mengangkat senjata mereka selama protes terhadap blokade bantuan Israel ke Jalur Gaza, di Sanaa, Yaman, 11 Maret 2025. REUTERS/Khaled Abdullah


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

Ancaman Houthi di Laut Merah

Houthis, kelompok bersenjata yang telah menguasai sebagian besar wilayah Yaman selama satu dekade terakhir, mengancam akan kembali menyerang kapal-kapal Israel di Laut Merah jika Israel tidak mencabut blokade bantuan ke Gaza.

Sejak November 2023, Houthis telah meluncurkan puluhan serangan terhadap kapal dagang sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina dalam konflik Israel-Hamas.

Serangan ini mengganggu perdagangan global dan memaksa militer AS untuk melakukan operasi pertahanan mahal guna mencegat rudal dan drone yang ditembakkan Houthi.

Namun, sejak gencatan senjata antara Israel dan Hamas pada Januari, Houthis belum melanjutkan serangan.

Meski demikian, pada 12 Maret, juru bicara militer Houthi menegaskan bahwa ancaman terhadap kapal-kapal Israel tetap berlaku hingga bantuan ke Gaza kembali mengalir.

Baca Juga: Israel: Kelompok Houthi akan Bernasib Sama dengan Hamas dan Hizbullah

AS Tingkatkan Tekanan Militer

Pemerintahan Trump kini menerapkan pendekatan yang lebih agresif dibandingkan pemerintahan sebelumnya di bawah Presiden Joe Biden, yang lebih membatasi serangan militer terhadap Houthi.

"Kepada semua teroris Houthi, WAKTU KALIAN HABIS! SERANGAN KALIAN HARUS BERHENTI, MULAI HARI INI! JIKA TIDAK, NERAKA AKAN TURUN KE ATAS KALIAN SEPERTI YANG BELUM PERNAH KALIAN LIHAT SEBELUMNYA!" tulis Trump di Truth Social pada Sabtu malam.

Komando Pusat Militer AS (CENTCOM) menyebut serangan hari Sabtu sebagai awal dari operasi skala besar di seluruh Yaman.

Serangan dilakukan menggunakan jet tempur dari kapal induk USS Harry S. Truman, yang saat ini berada di Laut Merah.

"Serangan Houthi terhadap kapal dan pesawat AS, serta tentara kita, tidak akan ditoleransi. Iran, sebagai pendukung mereka, telah diberi peringatan," kata Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth di platform X.

Baca Juga: Israel Perluas Produksi Rudal Arrow 3, Ancaman Baru bagi Iran dan Houthi

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Iran mengutuk serangan AS sebagai "pelanggaran berat terhadap Piagam PBB dan hukum internasional".

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi menegaskan bahwa "AS tidak memiliki otoritas atau hak untuk mendikte kebijakan luar negeri Iran."

Kelompok bersenjata Hezbollah di Lebanon, yang juga didukung Iran, mengecam serangan AS dengan menyebutnya sebagai "agresi barbar, kejahatan perang, dan pelanggaran hukum internasional".


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×