Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - HP Inc mengumumkan rencana pemangkasan 4.000 hingga 6.000 karyawan secara global hingga tahun fiskal 2028 sebagai bagian dari strategi efisiensi dan percepatan adopsi kecerdasan buatan (AI) dalam pengembangan produk dan layanan.
CEO HP Enrique Lores mengatakan, pemotongan tersebut akan berdampak pada tim pengembangan produk, operasi internal, serta layanan pelanggan.
Baca Juga: Ronaldo Bebas dari Larangan Piala Dunia, FIFA Beri Masa Percobaan 1 Tahun
“Kami memperkirakan inisiatif ini akan menciptakan penghematan sebesar US$1 miliar dalam tiga tahun,” ujar Lores dalam sesi pemaparan kepada media, Selasa (25/11/2025).
Pengumuman ini datang setelah HP lebih dulu memangkas 1.000–2.000 pekerja pada Februari lalu melalui program restrukturisasi yang telah berjalan.
AI PC Meningkat, Tapi Tekanan Biaya Mengintai
Permintaan terhadap PC berbasis AI terus melonjak, mencapai lebih dari 30% dari total pengiriman HP pada kuartal keempat yang berakhir 31 Oktober.
Namun perusahaan juga menghadapi tekanan baru. Harga chip memori global DRAM dan NAND meroket akibat permintaan pusat data yang melonjak, dipicu ekspansi infrastruktur AI oleh perusahaan Big Tech.
Analis Morgan Stanley memperingatkan bahwa lonjakan ini dapat meningkatkan biaya bagi pembuat elektronik seperti HP, Dell, dan Acer.
Baca Juga: Minyak Merosot Lebih 1% Selasa (25/11), Diplomasi AS–Ukraina Picu Harapan Damai
Lores mengatakan dampaknya kemungkinan mulai terasa pada paruh kedua tahun fiskal 2026, ketika harga chip diperkirakan akan naik lebih tinggi. HP masih memiliki cukup persediaan untuk semester pertama.
“Kami mengambil pendekatan hati-hati untuk panduan paruh kedua, sambil melakukan langkah agresif seperti penggunaan pemasok berbiaya lebih rendah, pengurangan konfigurasi memori, dan penyesuaian harga,” tutur Lores.
Prospek Laba Melemah
HP memproyeksikan laba disesuaikan tahun fiskal 2026 berada di kisaran US$2,90–US$3,20 per saham, di bawah ekspektasi analis sebesar US$3,33 menurut data LSEG.
Baca Juga: Drama Asia Timur Memuncak: Taiwan Tolak Kembali ke China, Beijing Panas
Untuk kuartal pertama, perusahaan memperkirakan laba di rentang 73–81 sen per saham, dengan titik tengah sedikit di bawah estimasi pasar 79 sen.
Meski demikian, pendapatan kuartal keempat tercatat US$14,64 miliar—melampaui perkiraan analis sebesar US$14,48 miliar.













