Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg |
TOKYO. HSBC Holdings Plc menyerahkan bisnis private banking di Jepang ke tangan Credit Suisse Group AG. HSBC terpaksa melepas pos ini pada bank dengan aset terbesar di Eropa demi mengurangi beban dan mempersiapkan diri dengan aturan modal yang ketat.
Penjualan unit dengan aset US$ 2,7 miliar itu terjadi pada 31 Oktober 2011. Transaksi, diharapkan selesai pada kuartal II tahun depan. Bank yang berbasis di London itu enggan menyebutkan di harga berapa penjualan itu disepakati.
Chief Executive Officer HSBC Stuart Gulliver menahan ekspansi bank selama dua dekade terakhir dengan cara menjual aset dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ribuan karyawan. Bank melakukan efisiensi karena krisis Eropa menggerus tingkat profitabilitas bank.
Sebelumnya, HSBC menjual hampir separuh unit bisnisnya di Amerika Serikat (AS) ke First Niagara Financial Group Inc dengan harga US$ 1 miliar. Bank juga menjual unit consumer banking di Rusia.
“Ini bukan penjualan besar-besaran. Sangat tepat bagi bank melepas bisnis di wilayah yang mencatatkan pertumbuhan rendah," ujar Sandy Mehta, chief executive officer Value Investment Principals Ltd di Hong Kong.
Saham HSBC naik 2,3% ke HK$ 59,05 di 03:28 di perdagangan Hong Kong, melampaui kenaikan benchmark indeks Hang Seng yaitu 1,5%. Saham telah amblas 26% tahun ini.