Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - SHENZHEN. Pandemi Covid-19 yang telah mengubah dunia akan diingat sebagai salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah. Salah satu perubahan tersebut adalah digitalisasi yang menyeluruh.
Di Asia Pasifik dan khususnya Indonesia, Huawei memainkan peranan kritikal termasuk melalui kontribusi solusi cloud berbasis teknologi AI bagi sejumlah rumah sakit. Ke depan, Huawei dipastikan akan terus menyerukan dan meningkatkan digitalisasi serta pembangunan hijau di kawasan Asia Pasifik.
Di sela-sela Huawei Global Analyst Summit 2022 yang telah digelar untuk ke-19 kalinya ini, Ken Hu, Huawei Rotating Chairman, menegaskan pentingnya kawasan Asia Pasifik bagi Huawei. Pembangunan yang belum merata menjadi salah satu tantangan yang perlu mendapatkan solusinya.
Baca Juga: Huawei: Berinovasi Tanpa Henti untuk Dunia Cerdas yang Lebih Hijau
Asia Pasifik merupakan salah satu pasar penting bagi Huawei di luar China. Pasar yang sungguh besar dengan jumlah populasi yang besar pula. Namun, pembangunan ekonomi dapat dikatakan belum merata di seluruh kawasan tersebut. Ken Hu pun memahami betapa pentingnya digitalisasi dan kontribusi Huawei di kawasan Asia Pasifik.
Menurutnya, Asia Pasifik memiliki kondisi ekonomi yang beragam. Kawasan ini meliputi negara yang maju sekaligus negara yang tengah berkembang. "Meskipun sama-sama terletak di Asia Pasifik, baik negara maju maupun negara berkembang memiliki kebutuhan dan menghadapi tantangan yang berbeda dalam proses transformasi digital," ujar Ken Hu dalam siaran pers yang diterima Kontan, Kamis (28/4).
Dengan memuji strategi-strategi nasional yang telah diimplementasikan guna menuntun upaya digitalisasi di masing-masing negara Asia Pasifik, Ken Hu menegaskan bahwa Huawei percaya ada beberapa alat yang dapat digunakan untuk mendorong transformasi digital di Asia Pasifik. Bagi Huawei, penting sekali untuk membangun infrastruktur digital yang kuat atau meningkatkan infrastruktur yang sudah dimiliki.
Selain negara-negara maju, banyak negara di kawasan Asia Pasifik yang berkembang sangat pesat, seperti Indonesia dan Thailand. Negara-negara tersebut menikmati manfaat langsung dari pembangunan infrastruktur digital secara masif, termasuk 5G, broadband, serta pusat data. Huawei dapat memainkan peranan besar di ranah ini.
"Kami akan membantu pembangunan infrastruktur yang semakin andal dan berperforma tinggi, termasuk jaringan broadband nirkabel maupun fixed, serta pusat data. Kami juga akan mengucurkan investasi yang ditujukan kepada pemerintah, carrier, serta berbagai bisnis di Asia Pasifik agar dapat memaksimalkan penggunaan infrastruktur digital yang ada,” ungkap dia.
Ken Hu menambahkan, kawasan Asia Pasifik dapat mengacu kepada strategi pembangunan rendah karbon demi mendorong digitalisasi. Tahun ini, Huawei aktif menyuarakan solusi green site perusahaan sebagai sarana untuk membantu pihak carrier dalam rangka membangun situs-situs konstruksi yang mengedepankan keberlanjutan sekaligus memotong emisi karbon.
Lebih lanjut, Ken Hu menggarisbawahi perlunya kawasan untuk memanfaatkan bonus demografi melalui sinergi bersama seluruh pemangku kepentingan dengan tujuan menyiapkan talenta digital yang siap menyongsong masa depan.
"Talenta digital yang mumpuni dan menguasai TIK akan semakin penting seiring terdigitalisasinya kawasan Asia Pasifik. Rerata populasinya lebih muda dibandingkan Amerika Serikat atau Eropa, sehingga ini menjadi salah satu keunggulan yang unik. Akan dibutuhkan upaya yang terkoordinasi antara pemerintah, industri, dan seluruh masyarakat untuk mempercepat pengembangan talenta digital," terang dia.
Baca Juga: Huawei,Kemenparekraf Berkolaborasi Bangkitkan Pariwisata & Ekonomi Kreatif Indonesia
Setelah hadir bertahun-tahun di kawasan Asia Pasifik, Huawei akan fokus melakukan satu hal yakni terus melanjutkan apa yang dilakukannya dengan baik selama ini. Huawei berencana untuk menambah jangkauannya kepada 500.000 profesional di bidang TIK melalui pelatihan yang dihadirkan Huawei ASEAN Academy maupun program Seeds for the Future.
"Lewat Spark Program, Huawei juga ingin semakin memberdayakan para startup berbasis TIK di negara-negara Asia Pasifik. Kami berencana untuk menginvestasikan US$ 100 juta di program tersebut agar dapat bersumbangsih terhadap ekosistem startup yang makin dinamis dan sehat," kata Ken Hu.
Selama bertahun-tahun, Huawei telah berakar dan bertumbuh di kawasan Asia Pasifik. Huawei telah membangun hubungan yang erat dengan pemerintah maupun carrier di mayoritas negara-negara Asia Pasifik. Ke depannya, Huawei akan terus menepati komitmen terhadap kawasan ini dan menyediakan segala dukungan yang dibutuhkan untuk merealisasikan transformasi digitalnya secara menyeluruh.
Di Indonesia, Huawei akan terus menciptakan nilai dan berkontribusi lebih banyak bagi ekosistem, terutama di ranah pengembangan talenta digital dengan terus memacu operasi yang telah berlangsung lebih dari 22 tahun di Indonesia.
Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia mengatakan, sebagai pemilik ekonomi digital terbesar di kawasan ASEAN, Indonesia memiliki potensi besar untuk terus melakukan transformasi digital.
"Huawei ingin berkontribusi lebih bagi Indonesia karena kami telah berakar di Indonesia sejalan dengan komitmen I Do yang Huawei miliki untuk menciptakan nilai dalam rangka membangun Indonesia yang sepenuhnya terhubung, berorientasi 5G, lebih cerdas, digital, hijau dan indah," pungkas dia.