Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
Dalam serangan terbarunya, Trump menuduh pemerintah China melakukan pencurian properti intelektual, menutupi kesalahan penanganan wabah Covid-19 dan mengabaikan komitmennya kepada Organisasi Perdagangan Dunia.
Presiden AS juga mengatakan akan menarik AS dari WHO karena pengaruh Beijing yang dirasakan dalam agensi tersebut, langkah untuk mengakhiri perjanjian ekstradisi dengan Hong Kong dan meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan China yang terdaftar di pasar keuangan AS.
Baca Juga: China: Vaksin virus corona siap dipasarkan akhir tahun ini
"Langkah pemerintah Tiongkok melawan Hong Kong adalah yang terbaru dalam serangkaian tindakan yang mengurangi status kota yang sudah lama berdiri dan sangat bangga. Ini adalah tragedi bagi rakyat Hong Kong, rakyat Tiongkok, dan memang rakyat dunia," katanya.
David Zweig, Direktur Pusat Hubungan Transnasional China di Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong, mengatakan Trump telah melepas sarung tangan dan mengharapkan peningkatan yang lebih jauh menjelang pemilihan umum AS pada November.
"Tidak ada yang ingin berperang, tapi saya pikir akan sulit dalam persiapan untuk pemilihan untuk mengambil posisi yang terlalu moderat," kata Zweig.
Baca Juga: Korea Utara dukung China soal Hong Kong, kecam campur tangan AS
"China sangat tidak populer di banyak tempat, jadi lebih mudah bagi Barat untuk meningkatkan posisi mereka, dan saya pikir hal yang sama juga ada di sisi China," ujarnya.