kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.934   -59,00   -0,37%
  • IDX 7.270   -43,90   -0,60%
  • KOMPAS100 1.114   -7,36   -0,66%
  • LQ45 883   -8,15   -0,91%
  • ISSI 223   -0,35   -0,16%
  • IDX30 454   -4,84   -1,06%
  • IDXHIDIV20 547   -6,59   -1,19%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,11   -0,81%
  • IDXQ30 150   -1,99   -1,31%

Hubungan China-Australia di ujung tanduk, penyebabnya saling tuduh soal corona


Selasa, 05 Mei 2020 / 10:22 WIB
Hubungan China-Australia di ujung tanduk, penyebabnya saling tuduh soal corona


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Hubungan antara China dan Australia adalah salah satu yang "paling penting" di dunia. Akan tetapi, miliarder tambang Australia Andrew Forrest mengingatkan, hubungan itu kini berada di ujung tandyk akibat saling menyalahkan terkait virus corona.  

Forrest, CEO Fortescue Metals Group, salah satu pemasok bijih besi terbesar ke China, mengatakan langkah pemerintah Australia yang menunjuk perusahaan China yang berbasis di Australia untuk pengiriman masker wajah ke China awal tahun ini adalah tindakan yang "bukan Australia."

Pernyataannya itu diungkapkan ketika pertikaian diplomatik baru meledak antara kedua negara atas desakan pemerintah Australia untuk penyelidikan internasional yang independen mengenai asal-usul wabah virus corona, sebuah upaya yang dilihat Beijing sebagai langkah manuver politik untuk mencoreng China di mata dunia internasional.

Baca Juga: Laporan intelijen: Sentimen global anti-Tiongkok di titik tertinggi sejak Tiananmen

"Pandemi bisa dimulai di mana saja dan dari mana asalnya bukanlah statistik yang penting. Covid-19 adalah kesempatan bagi dunia untuk bekerja bersama," kata Forrest dalam sebuah wawancara dengan South China Morning Post.

Mengutip South China Morning Post, China telah memberi Australia banyak bantuan dalam perjuangannya untuk mengendalikan Covid-19, khususnya menyediakan pasokan peralatan medis, katanya.

Menurut Forrest, sejak Januari, ketika wabah pertama kali terdeteksi di kota Wuhan di China tengah, pengiriman peralatan perlindungan pribadi ke Australia dari China lebih banyak daripada pengiriman yang mengarah ke arah sebaliknya.

Baca Juga: Inggris: China punya pertanyaan soal virus corona yang harus mereka jawab

Ketegangan meletus pada awal bulan lalu saat perusahaan-perusahaan Australia yang didukung China telah membeli sejumlah besar masker medis dan mengirimkannya ke China sebagai bantuan kemanusiaan. Hal ini yang membuat cadangan masker Australia mengering di saat-saat paling dibutuhkan.

Forrest membela perusahaan China yang mengekspor masker dari Australia, dengan alasan pengiriman didasarkan pada praktik bisnis normal. "Perusahaan-perusahaan China yang mengirim masker kembali ke China pada Januari bertindak di pasar hukum yang tepat, mereka sama sekali tidak melakukan kesalahan ... ini hanya apa yang Anda lakukan untuk membantu negara lain (yang membutuhkan)," kata Forrest.

Baca Juga: China siaga tinggi di Laut China Selatan, sebut Amerika sebagai biang onar!

Tetapi sebelum tuduhan itu meledak, pemerintah Australia bulan lalu meningkatkan upayanya untuk menyelidiki penyebab virus corona, termasuk penanganan China terhadap wabah awal di Wuhan. Australia berusaha untuk menggalang sekutu seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Prancis untuk bergabung dalam upaya itu bahkan ketika mereka terus berjuang sendiri untuk menahan penyebaran Covid-19.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×