kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hubungan dengan China mendidih, Perdana Menteri India Modi dalam tekanan


Rabu, 17 Juni 2020 / 17:19 WIB
Hubungan dengan China mendidih, Perdana Menteri India Modi dalam tekanan
ILUSTRASI. Indian Prime Minister Narendra Modi arrives to address his supporters after the election results at Bharatiya Janata Party (BJP) headquarter in New Delhi, India, May 23, 2019. REUTERS/Adnan Abidi TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

"Sarung tangan mati, dengan bentrokan lembah Galwan, China mendorong terlalu keras," tulis Times of India dalam editorial. "India harus mendorong balik," tulis media tersebut.

"Beijing tidak dapat membunuh tentara kami di perbatasan dan berharap mendapat manfaat dari pasar besar kami," lanjutnya, mendukung sanksi terhadap impor China.

Baca Juga: Makin memanas, India kirim kapal perang dan pesawat tempur ke perbatasan China

Menghadapi apa yang bisa menjadi tantangan kebijakan luar negeri terbesarnya sejak berkuasa pada tahun 2014, Modi menahan diri untuk tidak mengomentari secara terbuka tentang insiden tersebut ketika tuntutan untuk aksi balasan meningkat selama sehari terakhir.

"Mengapa PM diam, mengapa dia bersembunyi," tweet Rahul Gandhi, pemimpin partai oposisi oposisi. “Sudah cukup, Kita perlu tahu apa yang terjadi. Berani-beraninya China membunuh prajurit kita, beraninya mereka merebut tanah kita,” tulisnya.

Ratusan tentara India dan China saling berhadapan sejak awal Mei di tiga atau empat lokasi di gurun dataran tinggi tak berpenghuni di Ladakh.

India mengatakan pasukan China telah menyusup ke dalam garis Kontrol Aktual atau perbatasan de facto.

China menolak tuduhan itu dan meminta India untuk tidak membangun jalan di daerah itu, karena China mengklaimnya sebagai wilayahnya.




TERBARU

[X]
×