kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hubungan Mulai Membaik, Turki Sandarkan Kapal Perang di Israel


Senin, 05 September 2022 / 09:21 WIB
Hubungan Mulai Membaik, Turki Sandarkan Kapal Perang di Israel
ILUSTRASI. Sebuah fregat angkatan laut Turki terlihat berlabuh di Pelabuhan Haifa, di Haifa, Israel 4 September 2022. REUTERS/Amir Cohen


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - HAIFA. Satu unit kapal perang Turki pada hari Minggu (4/9) berlabuh di Israel. Ini merupakan yang pertama kalinya terjadi dalam lebih dari satu dekade.

Dilansir dari Reuters, kapal fregat Kemalreis berlabuh di Pelabuhan Haifa sebagai bagian dari manuver NATO di laut Mediterania. Otoritas Israel melaporkan bahwa Turki telah mengajukan permintaan agar personel militer bisa turun dan berlibur di Israel.

Hubungan Turki dan Israel sempat memburuk selepas tahun 2010, setelah Israel melakukan penyerbuan terhadap konvoi bantuan pro-Palestina yang mencoba menembus blokadenya di Jalur Gaza.

Dalam insiden itu, sepuluh warga Turki tewas akibat serangan marinir Israel.

Baca Juga: Biden ke Israel: AS Tidak Pernah Izinkan Iran Mendapat Senjata Nuklir

Otoritas Pelabuhan Haifa mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya kapal perang Turki bersandar di sana, setidaknya sejak tahun 2010.

Israel juga menyatakan keberatannya kepada Turki yang secara terbuka memberikan perlindungan kepada anggota Hamas, yang oleh Israel dan negara Barat lainnya dianggap sebagai kelompok teroris.

Hubungan Turki dan Israel mulai membaik beberapa bulan terakhir di tengah kesamaan nasib soal kebutuhan energi.

Awal bulan lalu, Turki dan Israel sepakat untuk menunjuk kembali duta besar masing-masing setelah lebih dari empat tahun dipulangkan. Kembalinya duta besar ini diharapkan bisa terjadi dalam beberapa minggu ke depan.

Baca Juga: Di Bawah Arahan Presiden, Militer AS Serang Fasilitas Iran di Suriah

Duta besar kedua negara diusir pada tahun 2018, menyusul pembunuhan atas 60 warga Palestina oleh pasukan Israel selama protes di perbatasan Gaza. Unjuk rasa dipicu oleh pembukaan Kedutaan Besar AS di Yerusalem.

Presiden Turki Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Israel Yair Lapid juga telah melakukan panggilan telepon awal bulan lalu, Keduanya mengaku puas membaiknya hubungan diplomatik dan menyambut baik kembalinya duta besar.

Erdogan menegaskan masih ada beberapa langkah untuk bisa menunjuk duta besar yang tepat dalam beberapa minggu. Di lain pihak, Lapid melihat membaiknya hubungan ini bisa membuka harapan baru untuk sektor perdagangan dan pariwisata.




TERBARU

[X]
×