kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hujan Berminggu-minggu, China Selatan Alami Banjir Terparah dalam 50 Tahun


Selasa, 21 Juni 2022 / 20:17 WIB
Hujan Berminggu-minggu, China Selatan Alami Banjir Terparah dalam 50 Tahun
ILUSTRASI. Polisi paramiliter mengevakuasi penduduk yang terjebak di rumah mereka akibat banjir dengan kapal menyusul hujan lebat di Kota Hedian, Suizhou, Orovinsi Hubei, China, Kamis (12/8/2021). cnsphoto via REUTERS.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Dua provinsi di China selatan meningkatkan peringatan banjir pada Selasa (21/6) ketika sungai meluap dan air mencapai tingkat rekor tertinggi, memaksa orang meninggalkan rumah mereka setelah berminggu-minggu hujan deras.

Kota Shaoguan di Provinsi Guangdong, di mana curah hujan rata-rata sejak akhir Mei telah memecahkan rekor tertinggi, meningkatkan kewaspadaan banjir ke level tertinggi, Level 1.

Pihak berwenang meminta penduduk yang tinggal di sepanjang tepi sungai dan lingkungan dataran rendah untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi, setelah banjir mencapai ketinggian tertinggi dalam 50 tahun terakhir, televisi Pemerintah China melaporkan, seperti dilansir Reuters.

Badan Pengendalian Banjir, Kekeringan, dan Angin Shaoguan mengatakan, penutupan bisa diberlakukan di lokasi konstruksi, bisnis, transportasi umum, dan dermaga. Sementara pekerja yang tidak datang ke tempat kerja tidak boleh dipaksa untuk melakukannya.

Baca Juga: Cuaca Lebih Panas, Konsumsi Listrik Melonjak di Beberapa Provinsi Besar China

Tingkat air Sungai Beijiang di Guangdong juga naik melewati tingkat peringatan tertinggi, melampaui rekor tahun 1994.

Kota Qingyuan di Guangdong, dekat Shaoguan, juga meningkatkan kewaspadaan banjir ke level tertinggi saat air naik.

Di Provinsi Jiangxi di China timur laut, pihak berwenang menaikkan "waspada merah" banjir setelah 485.000 orang di sembilan distrik terkena dampak, kantor berita Xinhua melaporkan.

Kerugian ekonomi mencapai 470 juta yuan (US$ 70,21 juta), dengan 43.300 hektare tanaman hancur, menurut Xinhua, seperti dikutip Reuters.

Hujan di musim panas membawa banjir ke China hampir setiap tahun, tetapi kelompok lingkungan menyebutkan, perubahan iklim bisa mendatangkan hujan yang lebih deras dan lebih sering.

Baca Juga: Efek Diskon Besar-besaran, Rusia Jadi Importir Minyak Terbesar China

Ada juga risiko bahwa gangguan banjir di China bisa berdampak lebih luas karena barang-barang negeri tembok raksasa menjadi lebih penting dalam rantai pasokan global.

Hujan deras di seluruh provinsi China selatan kemungkinan akan mencapai puncaknya pada Selasa (21/6), dan kemudian bakal bergeser ke utara mulai Rabu (22/6).

Daerah utara Sungai Yangtze telah mengalami panas yang membakar, mendorong konsumsi listrik akhir pekan lalu.

Pusat Observatorium Meteorologi China mempertahankan "peringatan oranye" suhu tinggi untuk daerah utara seperti Hebei tengah dan selatan, sebagian besar Beijing, Shandong, Tianjin, serta Henan.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×