kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.409.000   5.000   0,21%
  • USD/IDR 16.717   24,00   0,14%
  • IDX 8.711   77,93   0,90%
  • KOMPAS100 1.194   10,49   0,89%
  • LQ45 855   7,80   0,92%
  • ISSI 311   3,27   1,06%
  • IDX30 442   1,95   0,44%
  • IDXHIDIV20 513   -0,14   -0,03%
  • IDX80 133   1,33   1,01%
  • IDXV30 141   0,50   0,36%
  • IDXQ30 141   0,33   0,23%

Hulu ledak nuklir China bertambah, Pentagon mulai gelisah


Rabu, 02 September 2020 / 15:37 WIB
Hulu ledak nuklir China bertambah, Pentagon mulai gelisah
ILUSTRASI. Departemen Pertahanan AS, Pentagon, mulai menaruh perhatian pada peningkatan jumlah senjata nuklir milik China.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

AS juga sudah meminta China untuk bergabung dengan New START Treaty, sebuah kesepakatan damai tentang pengurangan senjata yang diinisiasi oleh AS dan Rusia. Kesepakatan ini akan berakhir pada bulan Februari tahun depan.

Sayangnya, China telah mengindikasikan bahwa mereka tidak tertarik untuk bergabung dalam kesepakatan tersebut karena akan membatasi kapasitas nuklirnya.

"Jumlah hulu ledak yang dimiliki China saat ini masih belum bisa menggambarkan posisi kekuatan China secara keseluruhan," ungkap Wakil Asisten Menteri Pertahanan AS untuk China Chad Sbragia, dikutip dari NHK.

Sbragia mengatakan bahwa China juga telah mengembangkan kapal selam serta rudal udara bertenaga nuklik. Rudal balistik antarbenua dengan tenaga nuklir milik China juga perlu diwaspadai.

Dalam laporannya di depan Kongres, Pentagon akan terus mengawasi perkembangan militer China untuk menentukan arah kebijakan militer AS ke depannya.

Baca Juga: Angkatan Udara AS berencana membuat pesawat kepresidenan dengan kecepatan supersonik




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×