Sumber: CNBC | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Perusahaan teknologi global IBM mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sebagian kecil karyawannya pada kuartal IV tahun ini.
Langkah tersebut menjadi bagian dari upaya efisiensi dan penyesuaian strategi di tengah peningkatan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI).
“Pada kuartal keempat, kami akan melaksanakan langkah yang berdampak pada persentase kecil tenaga kerja global kami,” ujar juru bicara IBM dilansir dari CNBC, Selasa (4/11/2025).
“Meski sebagian posisi di AS akan terdampak, kami memperkirakan jumlah karyawan di AS akan tetap stabil dibanding tahun lalu,” tambahnya.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun Rabu (5/11) Pagi: Brent ke US$64,08 dan WTI ke US$60,16
Menurut laporan tahunan terbaru, IBM mempekerjakan sekitar 270.000 karyawan pada akhir 2024.
Dengan demikian, pemangkasan sekitar 1% tenaga kerja berarti sekitar 2.700 orang akan kehilangan pekerjaan.
Gelombang efisiensi ini mengikuti tren serupa di industri teknologi. Pada Oktober lalu, Amazon mengumumkan PHK terhadap 14.000 karyawan korporat, sementara Meta Platforms, induk Facebook, memangkas 600 pekerja di divisi kecerdasan buatan.
Langkah efisiensi IBM dilakukan setelah perusahaan melaporkan kinerja keuangan kuat pada 22 Oktober, dengan pendapatan dari divisi perangkat lunak melonjak 10% dibanding tahun sebelumnya.
Sejak menjabat CEO pada 2020, Arvind Krishna telah memimpin transformasi IBM dengan fokus memperluas bisnis berbasis cloud dan AI.
Baca Juga: Era Konsensus The Fed Mulai Retak: Powell di Tengah Tarik Ulur Dovish dan Hawkish
Sebelumnya, pada Maret 2024, IBM juga melakukan PHK terhadap sejumlah pegawai di divisi pemasaran dan komunikasi.
Dalam wawancaranya dengan The Wall Street Journal pada Mei lalu, Krishna mengungkapkan bahwa AI telah menggantikan sekitar 200 posisi di bidang sumber daya manusia (SDM), memungkinkan perusahaan untuk menambah tenaga di lini penjualan dan pengembangan perangkat lunak.













