kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.260.000   -26.000   -1,14%
  • USD/IDR 16.741   19,00   0,11%
  • IDX 8.270   28,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.153   3,28   0,28%
  • LQ45 843   1,40   0,17%
  • ISSI 286   0,21   0,07%
  • IDX30 443   2,05   0,46%
  • IDXHIDIV20 510   -1,34   -0,26%
  • IDX80 130   0,44   0,34%
  • IDXV30 136   -0,63   -0,46%
  • IDXQ30 141   0,39   0,28%

Harga Minyak Dunia Turun Rabu (5/11) Pagi: Brent ke US$64,08 dan WTI ke US$60,16


Rabu, 05 November 2025 / 09:54 WIB
Harga Minyak Dunia Turun Rabu (5/11) Pagi: Brent ke US$64,08 dan WTI ke US$60,16
ILUSTRASI. Pemandangan menunjukkan sebuah dongkrak pompa minyak di luar Almetyevsk di Republik Tatarstan, Rusia, 4 Juni 2023. REUTERS/Alexander Manzyuk


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga minyak turun pada Rabu (5/11/2025) seiring aksi jual besar-besaran di pasar keuangan global yang menimbulkan kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi dan permintaan energi.

Penguatan dolar AS dan laporan peningkatan stok minyak mentah Amerika turut menekan harga.

Harga Brent untuk kontrak Januari turun US$0,36 atau 0,56% menjadi US$64,08 per barel pada pukul 02.21 GMT.

Sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) AS melemah US$0,40 atau 0,66% ke posisi US$60,16 per barel.

Baca Juga: Era Konsensus The Fed Mulai Retak: Powell di Tengah Tarik Ulur Dovish dan Hawkish

Kedua kontrak memperpanjang penurunan yang terjadi pada perdagangan Selasa.

Penurunan harga minyak terjadi di tengah pelemahan pasar saham global. Bursa Asia pada Rabu melanjutkan tren negatif setelah kejatuhan indeks Wall Street semalam akibat kekhawatiran valuasi saham yang terlalu tinggi, terutama pada emiten yang terkait dengan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Sentimen pasar yang berisiko (risk-off) mendorong dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya.

Penguatan dolar membuat harga minyak yang diperdagangkan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, sehingga menekan permintaan.

Baca Juga: Yen & Dolar AS Menguat Rabu (5/11): Pasar Global Bergejolak Akibat Saham Teknologi

“Harga minyak mentah bergerak turun karena sentimen risiko berbalik tajam negatif, mendorong permintaan terhadap aset safe haven seperti dolar AS dan menekan harga minyak,” kata analis pasar IG, Tony Sycamore, dalam catatannya.

Tekanan harga juga datang setelah American Petroleum Institute (API) melaporkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik 6,52 juta barel dalam sepekan yang berakhir 31 Oktober, menurut sumber pasar pada Selasa.

Dari sisi pasokan, kekhawatiran masih berlanjut. Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya (OPEC+) pada Minggu lalu sepakat menaikkan produksi sebesar 137.000 barel per hari (bph) mulai Desember.

Kelompok tersebut juga memutuskan untuk menunda rencana kenaikan lebih lanjut pada kuartal I-2026.

Baca Juga: Topan Kalmaegi: 58 Tewas, Filipina Porak-poranda

Namun, menurut analis LSEG, keputusan itu “tidak akan memberikan dukungan berarti terhadap harga minyak pada November dan Desember.”

OPEC sendiri hanya menambah produksi sekitar 30.000 bph pada Oktober dibanding bulan sebelumnya, karena peningkatan dari sebagian anggota OPEC+ tertahan oleh penurunan produksi di Nigeria, Libya, dan Venezuela.

Selanjutnya: Dividen Interim Indo Tambangraya (ITMG) Rp 738 per saham, Segini Potensi Yieldnya!

Menarik Dibaca: Dividen Interim Indo Tambangraya (ITMG) Rp 738 per saham, Segini Potensi Yieldnya!




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×