Sumber: Businessinsider | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Seperti halnya berbagai negara lain di dunia, Amerika Serikat saat ini juga sedang menghadapi bahaya dari penyebaran wabah virus corona.
Bahkan, peneliti dari Inggris membuat sebuah laporan yang menyebut bahwa jutaan warga Amerika Serikat nyawanya terancam akibat virus corona.
Baca Juga: Angka kematian corona AS tembus 200, California berlakukan kebijakan stay at home!
Seperti diberitakan Businessinsider, Neil Ferguson, seorang ahli penyakit menular di Imperial College London membuat sebuah laporan yang dikirimkan ke sejumlah pemimpin dunia. Salah satunya adalah Presiden AS Donald Trump.
Ferguson sendiri memang bagian dari tim tanggapan COVID-19 Imperial College London yang merupakan salah satu organisasi utama yang memberi nasihat tentang respons internasional terhadap wabah coronavirus.
Tim menerbitkan makalah pada hari Senin yang memperkirakan bahwa jika Amerika Serikat tidak memperkenalkan langkah-langkah ketat untuk mengekang aktivitas dan pergerakan wagam maka 2,2 juta orang bisa meninggal.
Sementara di Inggris, dia bilang sebanyak 510.000 orang bisa meninggal akibat virus corona.
Baca Juga: Corona kian mewabah di AS, Bill Gates: Amerika harus lakukan lockdown
Pada hari Senin, sehari setelah Gedung Putih dikirim salinan dari laporan tersebut, pemerintah AS memperkenalkan pedoman menyeluruh yang mendorong warga membatasi kontak dengan orang lain dengan bekerja dari rumah, homeschooling untuk anak-anak, dan menghindari pertemuan dengan lebih dari 10 orang.
Pemerintah Boris Johnson juga secara dramatis mengubah arah kebijakan setelah melihat laporan tersebut dengan mengadopsi lebih banyak tindakan keras yang dirancang untuk menekan wabah.
The New York Times mengatakan pedoman baru dari Gedung Putih tampaknya menarik poin dari laporan Imperial College, dan Ferguson mengkonfirmasi bahwa langkah itu dikirim salinan laporan sebelumnya.
Baca Juga: Tangkal penyebaran corona, Singapura tunda semua acara yang dihadiri 250 orang
"Gugus tugas Gedung Putih menerimanya Minggu sore," kata Ferguson kepada CNN pada hari Selasa.
“Sejujurnya, saya tidak tahu laporan seberapa besar itu memengaruhi pengambilan keputusan. Tetapi saya mendengar Dr. Birx mengutipnya,” kata dia merujuk pada Dr. Deborah Birx, koordinator respon coronavirus Gedung Putih.