Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. China diperkirakan akan meluncurkan kapal induk generasi berikutnya dalam waktu satu tahun. Selain itu pembangunan kapal raksasa baru juga telah dipercepat.
Dua orang sumber South China Morning Post menyebut kapal induk Tipe 002 yang merupakan kapal induk kedua dan ketiga yang dikembangkan di dalam negeri oleh China telah memulai proses perakitan terakhir.
Baca Juga: Peretas Rusia dituding mencuri data vaksin Covid-19 milik Inggris, AS dan Kanada
"Perakitan kapal induk baru telah dimulai dan diharapkan akan selesai pada paruh pertama tahun depan, karena pandemi Covid-19 memperlambat kemajuan," kata sumber pertama.
"Pekerja juga memulai peletakan lunas untuk kapal induk lainnya. Kedua kapal dibangun oleh Galangan Kapal Jiangnan di luar Shanghai,” lanjut dia.
Sementara sumber kedua mengatakan pekerjaan konstruksi awal untuk kapal induk Tipe 002 telah dimulai pada 2018, tetapi dihentikan tahun lalu karena alasan teknis.
"Konstruksi untuk Tipe 002 kedua akan lebih cepat daripada yang pertama karena pekerja telah belajar dan mengatasi banyak masalah saat membangun yang pertama," kata sumber kedua.
Baca Juga: Hampir 100 juta warga China terancam tak bisa masuk ke Amerika, Beijing: Konyol!
"Ini pekerjaan yang menantang karena Type 002 adalah kapal induk pertama yang dirancang di dalam negeri," imbuhnya.
Foto-foto terbaru beredar di platform media sosial China menunjukkan dua bagian besar struktur kapal induk tengah berlabuh di dok kering dan dirakit dari komponen kapal prefabrikasi. Ada dek penerbangan tidak lengkap di atas mereka.
Konstruksi pada kapal induk Tipe 002 pertama dimulai pada awal tahun 2015. Ini akan menjadi yang ketiga yang dimiliki China setelah kapal Liaoning dan Shandong.
Tidak seperti dua kapal induk Tipe 001 pertama yang dirancang Rusia dan dilengkapi dengan jalur lompat ski, kapal baru ini akan memiliki sistem peluncuran pesawat elektromagnetik tercanggih di dunia. Hal ini sama dengan yang digunakan oleh generasi baru Angkatan Laut AS, kapal induk USS Gerald R. Ford.
Baca Juga: Begini respons militer Ukraina saat militer Rusia mengepung di perbatasan
Teknologi lepas landas elektromagnetik berarti lebih sedikit keausan pada pesawat dan memungkinkan lebih banyak pesawat untuk diluncurkan dalam waktu yang lebih singkat daripada sistem lompat ski.
Komentator militer yang berbasis di Hong Kong Liang Guoliang mengatakan Tipe 002 tidak diharapkan bertenaga nuklir karena sejauh ini hanya kapal selam Cina yang menggunakan teknologi ini dan tidak ada kapal perang yang bertenaga nuklir.
"Teknologi bertenaga nuklir ini dirancang untuk kapal induk kelima China, yang kemungkinan akan dibangun di galangan kapal Dalian," kata Liang.
China sendiri berencana untuk membangun enam kapal induk untuk beroperasi di Pasifik hingga 2035. "China memiliki tiga armada untuk menjaga Laut Kuning, Laut Cina Timur dan Selatan, dengan masing-masing armada menuntut dua kapal induk," kata Zhou Chenming, seorang peneliti dari think tank Yuan Wang.
Baca Juga: Hangzhou Tigermed Consulting bidik dana IPO US$ 1 miliar
"Tidak seperti Angkatan Laut AS yang memiliki strategi global, semua kapal induk China hanya dapat digunakan untuk pertahanan lepas pantai karena lokasi geografis China, di mana semua tetangga mengawasi dengan seksama," lanjut dia.