kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Imbas corona, belanja rumah tangga Jepang anjlok ke level terendah dalam lima tahun


Jumat, 08 Mei 2020 / 08:51 WIB
Imbas corona, belanja rumah tangga Jepang anjlok ke level terendah dalam lima tahun
ILUSTRASI. Ilustrasi gerai ritel di Tokyo


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Belanja rumah tangga Jepang turun pada Maret dengan laju penurunan tercepat dalam lima tahun karena wabah virus corona membuat pembeli tetap di rumah. Data ini menjadi tanda kerusakan ekonomi Jepang yang semakin dalam akibat virus corona

Data terpisah menunjukkan upah lembur, yang menjadi barometer kekuatan aktivitas perusahaan jatuh pada rekor tercepat pada Maret.

Pembacaan yang lemah akan membuat pembuat kebijakan berada di bawah tekanan untuk meningkatkan dukungan fiskal dan moneter untuk ekonomi di tengah resesi yang mendalam.

Baca Juga: Aktivitas sektor jasa Jepang melorot ke rekor terendah pada April akibat virus corona

"Pengeluaran rumah tangga mungkin akan sangat buruk pada April, tetapi dampak pandemi itu sudah cukup signifikan pada Maret," kata seorang pejabat pemerintah kepada wartawan dalam sebuah briefing seperti dikutip Reuters, Jumat (8/5).

Data pemerintah menunjukkan, pengeluaran rumah tangga merosot 6,0% di bulan Maret dari tahun sebelumnya menyusul penurunan 0,3% di bulan Februari, menandai penurunan terbesar sejak Maret 2015.

Penurunan tersebut, menurut pejabat itu sedikit lebih kecil dari perkiraan pasar rata-rata untuk penurunan 6,7%, dan merupakan penurunan tahunan terbesar sejak data yang sebanding tersedia pada tahun 2001.

Upah riil yang disesuaikan dengan inflasi turun pada bulan Maret untuk pertama kalinya dalam tiga bulan karena upah lembur merosot 4,1% dari tahun sebelumnya, jatuh pada kecepatan tercepat yang pernah tercatat.

Data pengeluaran kemungkinan akan berlarut-larut pada data produk domestik bruto (PDB) kuartal pertama yang jatuh tempo pada 18 Mei.

Krisis kesehatan menghantam ekonomi yang telah mengalami kontraksi pada kuartal terakhir tahun lalu karena pukulan pada konsumsi dari kenaikan pajak penjualan Oktober.

Baca Juga: Jepang menyetujui obat ebola remdesivir untuk pengobatan virus corona (Covid-19)

Dengan infeksi di Jepang melebihi 15.000, pemerintah memperpanjang keadaan darurat pada hari Senin hingga akhir bulan, menekan perusahaan untuk menutup pabrik dan toko lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.




TERBARU

[X]
×