kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IMF dituding ada di balik krisis akut ekonomi Argentina (1)


Rabu, 04 September 2019 / 10:26 WIB
IMF dituding ada di balik krisis akut ekonomi Argentina (1)
ILUSTRASI. Uang peso Argentina


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BUENOS AIRES. Krisis ekonomi Argentina kini menjadi salah satu isu yang menjadi perhatian market saat ini. OpenDemocracy, platform media global yang independen, mengulas soal krisis ekonomi Argentina yang tidak pernah berakhir. 

Dalam artikel berjudul Never ending crisis in Argentina, part 2: the disaster with the IMF yang tayang pada 2 September 2019, Kontributor OpenDemocracy Roberto Lampa menulis, untuk memahami bagaimana krisis menghampiri Argentina setahun lalu, kita harus mengetahui tentang kejadian yang terjadi pada periode Agustus hingga Oktober 2018. Khususnya fokus pada peran Badan Moneter Internasional (IMF) dalam krisis tersebut. 

Ceritanya seperti ini. Pada 20 Juni 2018, pemerintah Argentina dan IMF menandatangani kesepekatan terbesar dalam sejarah negara tersebut yang melibatkan institusi finansial. Sebagai timbali balik dari dana penyelamatan senilai US$ 50.000 juta, pemerintah Argentina berkomitmen untuk mencapai tiga tujuan utama. 

Baca Juga: Krisis ekonomi kian parah, Argentina terapkan kebijakan kontrol mata uang

Satu, defisit negara harus bisa dipangkas dengan drastis. Dua, tujuan yang berkaitan dengan inflasi. Tiga, tujuan terkait dengan batas minimum dan maksimum fluktuasi mata uang Argentina. 

Kendati demikian, upaya dari pemerintah Argentina sangat minim sehingga pada Agustus 2018, negara ini gagal memenuhi persyaratan IMF. Ini adalah sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Argentina. 

Kegagalan itu menyebabkan dilakukannya suspensi atas kesepakatan sebelumnya. Hingga akhirnya, mantan direktur bank sentral, Caputo, mengundurkan diri. 

Dalam konteks biasa, kerasnya posisi IMF memang sudah diprediksi akan terjadi, terutama mengingat kurangnya keseriusan Argentina. Namun, redefinisi ketentuan perjanjian diumumkan pada Oktober 2018, dan berisi serangkaian langkah mengejutkan dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga: Warga Argentina ramai-ramai menarik dana di bank

Pertama, Argentina menerima jumlah bantuan yang lebih tinggi dari yang telah disepakati sebelumnya (US$ 57.000 juta). Kedua, persyaratan mengenai inflasi dan pembatasan fluktuasi nilai tukar sepenuhnya dihilangkan.

Bahkan akhirnya, IMF mengizinkan bank sentral untuk melakukan intervensi di pasar mata uang dengan menjual cadangan dalam mata uang dollar untuk memperkuat nilai tukar.

Patut digarisbawahi, langkah terakhir itu tidak proporsional. Hal ini mengingat kejadian itu seperti membiayai pelarian modal besar dengan dollar milik IMF yang sampai saat ini menjadi ciri ekonomi Argentina.

Dalam hal ini, tindakan tersebut merupakan pelanggaran yang jelas terhadap Pasal VI peraturan IMF, yang melarang IMF membiayai pelarian modal dengan pinjamannya.

Jika itu tidak cukup, versi perjanjian yang diubah juga mengubah timeline untuk pembayaran pinjaman. Sekitar 90% dari semua dana yang dipinjamkan ke Argentina akan diberikan pada 2019, tahun pemilihan, yang memungkinkan pemerintah Macri hampir sepenuhnya mengendalikan keuangan ini. Begitu pula sebaliknya, Argentina hanya harus mulai membayar kembali pinjaman pada tahun 2021.

Dengan kata lain, jelas bahwa pada Oktober 2018, IMF membuat keputusan yang jelas dan radikal: menjadi aktor politik utama yang bertujuan menciptakan kondisi yang diinginkan agar Macri terpilih kembali.

Baca Juga: Terancam default yang ke-9, Argentina minta tambahan waktu untuk bayar utang

OpenDemocracy juga menuliskan, pada faktanya, pada bulan-bulan berikutnya terjadi stabilitas nilai tukar yang lain dari biasanya. Banyak pengamat yang menilai krisis Argentina mulai berakhir dan Macri akan mudah menuju kemenangan. Namun, yang terjadi lebih rumit dari itu.

Sinyal awal pulihnya ekonomi Argentina ternyata merupakan mata badai. Aktor finansial dan investor terus merasa cemas namun menerima perubahan tersebut. 

Dengan demikian, intervensi IMF yang belum pernah terjadi sebelumnya telah menciptakan elemen kerapuhan dalam sistem keuangan Argentina. Jika IMF menjamin dukungan tanpa syarat mereka untuk Macri, segala bentuk kemunduran dalam pemilu akan tersirat dalam nilai tukar mata uang dengan cepat. Hal ini mengingat bahwa para pelaku ekonomi telah menghubungkan akhir kepemimpinan Macri dengan akhir bantuan dari IMF. Hingga akhirnya, besar kemungkinan Argentina mengalami gagal bayar atau default.

(Bersambung...)




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×