kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

IMF bicara dampak positif suku bunga negatif


Senin, 11 April 2016 / 07:06 WIB
IMF bicara dampak positif suku bunga negatif


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

WASHINGTON. Badan Moneter Internasional (IMF) angkat bicara mengenai kebijakan suku bunga negatif. Menurut pakar senior IMF dalam makalahnya, kebijakan suku bunga negatif akan membantu mendongkrak tingkat permintaan dan menyokong stabilitas harga dengan menambah stimulus moneter konvensional.

Sekadar informasi, Bank of Japan menjadi bank teranyar yang mulai menetapkan biaya bagi bank komersial yang memarkirkan dana berlebih mereka pada awal tahun ini.

BOJ menyusul langkah yang dilakukan bank sentral lain di Eropa. Sedangkan bank sentral Swiss memangkas suku bunga di bawah level nol sebagai upaya untuk mendongkrak ekonomi dan meningkatkan inflasi.

Dalam makalahnya, tim pakar senior IMF yang terdiri dari Jose Vinals, Simon Gray, dan Kelly Eckhold mencatat bahwa tingkat suku bunga mengalami penurunan dan pertumbuhan kredit di zona euro semakin naik sejak Bank Sentral Eropa (ECB) mengadopsi kebijakan suku bunga negatif.

"Suku bunga rendah di bawah nol yang berisiko minim mendorong investor untuk mengubah investasi mereka dari surat utang pemerintah dengan yield rendah ke aset-aset berisiko seperti saham, obligasi korporasi, atau properti," jelas IMF.

Sebagai tambahan, suku bunga negatif juga mengurangi biaya kredit bagi korporasi seperti perusahaan besar yang dapat secara langsung berinvestasi di surat utang dan pasar obligasi korporasi.

Pada saat yang sama, kebijakan yang tidak konvensional ini juga memicu kecemasan mengenai keuntungan bank komersial yang margin bunganya semakin tertekan.

Menurut IMF, pihak perbankan yang sulit memangkas suku bunga deposito mereka akan mengalami penurunan laba. Di sisi lain, sejumlah bank terpaksa harus mengucurkan pinjakan ke kreditur yang berisiko untuk mempertahankan margin mereka.

Tak hanya itu, sejumlah bank juga meningkatkan komitmen mereka ke pasar pendanaan yang memang lebih murah tapi sulit diprediksi.

Meski demikian, selama suku bunga negatif menyokong permintaan domestik, pihak bank akan mendapatkan keuntungan dari perbaikan pada kualitas kredit, berkurangnya kredit macet, dan perbaikan pada permintaan pinjaman.

IMF juga menilai, kebijakan bank sentral untuk membentengi kelebihan dana cadangan bank komersial dari suku bunga negatif juga dapat melindungi margin bank sampai batas-batas tertentu.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×