kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

IMF : China harus reformasi ekonomi dan yuan


Senin, 19 Maret 2012 / 10:34 WIB
IMF : China harus reformasi ekonomi dan yuan
Tri Wahyuni dan Singgih Kartono, founder sepeda bambu Spedagi.


Reporter: Dyah Megasari, BBC |

BEIJING. Menjadi negara dengan ekonomi besar membuat China terus menjadi sorotan dunia. Ada beberapa kebijakan ekonomi China yang dianggap menjadi perhatian serius. Salah satunya adalah sektor perdagangan. International Monetary Fund (IMF) mengingatkan agar Beijing tak terlalu menggantungkan diri pada pasar ekspor dan investasi.

"China harus menghentikan itu. Yuan bisa menjadi mata uang cadangan global jika China berorientasi pada perubahan pasar," tandas Kedua IMF, Christine Lagarde (19/3).

Berbicara di hadapan para petinggi Beijing, Lagarde mengutarakan bahwa perekonomian global memberikan pertanda stabil. Ia berharap, sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia, China tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan global.

IMF juga berpendapat bahwa China harus melakukan reformasi keuangan untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga dan memastikan pertumbuhan itu bermanfaat bagi orang lebih banyak. Sebab hal ini akan mendukung ambisi China menjadikan renminbi sebagai cadangan devisa global.

Menurut Lagarde, yang dibutuhkan negara ini adalah nilai tukar yang lebih kuat dan fleksibel, lebih efektif, peningkatan manajemen likuiditas moneter dengan pengawasan dan peraturan yang lebih ketat.

"Jika semua itu terjadi, tidak ada alasan yang menghalangi renminbi mencapai status mata uang cadangan global atau menempati posisi setara dengan status ekonomi China," terang Lagarde.

IMF dan negara lain seperti AS menganggap mata uang yuan yang undervalued dan memberikan keuntungan yang tidak adil bagi para eksportir.

Lagarde melakukan kunjungan ke China dan India yang dimulai akhir pekan lalu.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×