kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IMF: Kondisi Terburuk Ekonomi Dunia Belum Terjadi


Rabu, 12 Oktober 2022 / 08:13 WIB
IMF: Kondisi Terburuk Ekonomi Dunia Belum Terjadi
ILUSTRASI. IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan global untuk tahun depan. REUTERS/Yuri Gripas


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pada Selasa (11/10/2022) bahwa ekonomi dunia sedang menuju "badai air". IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan global untuk tahun depan dan memperingatkan resesi dunia yang keras jika pembuat kebijakan salah menangani perang melawan inflasi.

Melansir New York Times, penilaian suram dirinci dalam laporan World Economic Outlook, yang diterbitkan ketika pejabat ekonomi top dunia melakukan perjalanan ke Washington untuk pertemuan tahunan Bank Dunia dan IMF.

Pertemuan itu bertepatan pada kondisi ekonomi global yang muram, seiring terjadinya gangguan rantai pasokan yang terus-menerus dan perang Rusia di Ukraina. Faktor-faktor tersebut telah menyebabkan lonjakan harga energi dan pangan selama setahun terakhir, yang pada akhirnya memaksa para bank sentral menaikkan suku bunga tajam untuk mendinginkan ekonomi mereka.

IMF menilai, menaikkan biaya pinjaman mungkin akan menjinakkan inflasi dengan memperlambat investasi bisnis dan belanja konsumen. Akan tetapi, tingkat inflasi yang lebih tinggi juga dapat menghasilkan serangkaian masalah baru: serangkaian resesi di negara-negara kaya dan krisis utang di negara-negara miskin.

"Singkatnya, yang terburuk belum datang, dan bagi banyak orang 2023 akan terasa seperti resesi," demikian bunyi laporan IMF.

Organisasi tersebut mempertahankan perkiraan terbarunya bahwa ekonomi global akan tumbuh 3,2% tahun ini dan memproyeksikan ekonomi global akan melambat menjadi 2,7% pada 2023, sedikit lebih rendah dari perkiraan IMF sebelumnya.

Kedua angka tersebut merupakan penurunan besar dari awal tahun, ketika IMF memproyeksikan pertumbuhan global sebesar 4,4% pada 2022 dan 3,8% pada 2023. Prediksi tersebut menyoroti bagaimana prospek ekonomi global menjadi gelap dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: IMF Menggunting Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2023, Bahkan Bisa Di Bawah 2%

Sementara itu, tingkat inflasi diperkirakan akan mencapai puncaknya akhir tahun ini dan turun dari 8,8% pada 2022 menjadi 6,5% pada 2023.

"Risikonya menumpuk," kata kepala ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas, dalam sebuah wawancara di mana ia menggambarkan ekonomi global melemah.

"Kami memperkirakan sekitar sepertiga dari ekonomi global berada dalam resesi teknis," tambahnya. 

IMF mendefinisikan "resesi teknis" sebagai ekonomi yang berkontraksi selama dua kuartal berturut-turut.

Baca Juga: Sepertiga Negara di Dunia Alami Tekanan Ekonomi

IMF pangkas prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia

Sementara itu, mengutip Kontan.co.id, IMF kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 dari sebelumnya 5,2% menjadi 5%.

Proyeksi tersebut lebih rendah daripada proyeksi pertumbuhan Indonesia yang sudah ditetapkan dalam Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 yakni sebesar 5,3%.

Sayangnya, IMF tidak menyebutkan alasan yang pasti terkait pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan.




TERBARU

[X]
×