Reporter: Dyah Megasari, Reuters |
ZURICH. International Monetary Fund (IMF) makin gencar mengingatkan negara-negara besar untuk membiarkan nilai tukar mata uangnya bergerak bebas. Setelah meminta China, kini dana moneter internasional itu mengimbau Swiss agar segera mengakhiri kebijakan pengetatan moneter.
Otoritas diminta membebaskan plafon nilai tukar euro terhadap franc. Mission Chief IMF, Enrica Detragiache menilai jika Swiss National Bank (SNB) kukuh dengan kebijakan mata uang saat ini, kondisi itu berisiko memicu tekanan inflasi dan meniup gelembung di sektor real estate.
Memang, dalam penilaian tahunan terhadap ekonomi Swiss tersebut, IMF menolak menyarankan kapan waktu yang tepat bagi Swiss menghapus pematokan kursMenurut Enrica, seyogianya SNB membiarkan franc bergerak sesuai mekanisme pasar saat pertumbuhan ekonomi mulai meningkat dan inflasi mulai normal.
Saat ini, SNB dipimpin oleh Thomas Moser yang merupakan deputi anggota dewan SNB. Ia menggantikan Philipp Hildebrand yang mengundurkan diri. Moser pun menyetujui ulasan IMF tersebut. Sayangnya, ia belum memberikan keputusan arah pergerakan franc.
Politikus dan serikat pekerja Swiss akhir-akhir ini makin sering mengingatkan SNB agar menaikkan plafon trading nilai tukar euro terhadap franc menjadi 1,30. Sebab, para eksportir dan industri pariwisata mengaku kesulitan dalam menghadapi apresiasi mata uang franc yang terlampau cepat. Perlu diketahui, SNB menetapkan kurs euro terhadap franc saat ini di level 1,20.