Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID. International Monetary Fund (IMF) memberikan pandangan positif terkait rencana pemerintahan Presiden Donald Trump untuk melakukan deregulasi terhadap aset digital.
Managing Director IMF, Kristalina Georgieva mengatakan bahwa beberapa regulasi yang ada saat ini terbilang berlebihan, terutama di tengah pertumbuhan ekonomi yang belum memuaskan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Tarif Trump Bayangi Kinerja Aset Risiko Tinggi
"Jadi, menghilangkan hambatan bagi kewirausahaan dan mendorong pertumbuhan adalah langkah yang baik," ujar Georgieva, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (1/4).
Georgieva juga menekankan bahwa langkah-langkah deregulasi perlu dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan risiko finansial dan makroekonomi.
Namun, dia menilai bahwa tanda-tanda awal yang muncul dari Gedung Putih menunjukkan fokus pemerintah Trump untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara regulasi yang berlebihan dan yang kurang.
“Apa yang kami dengar sejauh ini dari pemerintahan, dari pertemuan yang berlangsung di Gedung Putih, cukup menggembirakan. Pembicaraan ini tentang regulasi yang cerdas, bagaimana memastikan ekonomi dapat memanfaatkan kemajuan teknologi di bidang ini, namun tetap dilakukan dengan aman,” kata Georgieva.
Georgieva berharap Amerika Serikat akan mengambil peran kepemimpinan dalam memetakan arah regulasi aset digital secara global.
IMF juga berencana untuk mengadakan diskusi publik mengenai masalah ini pada pertemuan musim semi IMF dan Bank Dunia yang akan berlangsung pada 21-26 April mendatang.
Baca Juga: Harga Emas Spot Cetak Rekor Tertinggi, Tarif Trump Dorong Daya Tarik Safe-Haven
“Kami merasa bahwa pengaturan yang berlebihan terhadap sektor yang didorong oleh teknologi adalah sebuah masalah, sementara kurangnya regulasi juga berisiko. Jadi, menemukan keseimbangan yang tepat adalah sesuatu yang kami harap dapat dikontribusikan oleh IMF,” tambah Georgieva.
Presiden Donald Trump, yang selama kampanye kepresidenannya berjanji untuk menjadi "presiden kripto," telah berkomitmen untuk membalikkan tindakan keras yang diterapkan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) di bawah kepemimpinan mantan Presiden Joe Biden.
SEC sempat menuntut beberapa perusahaan kripto dengan tuduhan pelanggaran regulasi, namun kepemimpinan baru SEC sepakat untuk menarik atau menangguhkan sementara banyak kasus tersebut.
Pada awal bulan ini, Trump mengadakan pertemuan pertama yang berfokus pada rencananya untuk menimbun aset digital milik pemerintah di Gedung Putih, yang melibatkan banyak elit industri.
Baca Juga: Peringatan Bos BlackRock di Tengah Menguatnya Proteksionisme di Era Trump
Fokus utama acara tersebut adalah tujuan Trump untuk membangun cadangan strategis yang berisi bitcoin, yang juga tercantum dalam perintah eksekutif, yang menyerukan penimbunan aset digital lainnya.
Para eksekutif industri kripto menyambut baik kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan-perusahaan digital ini, setelah bertahun-tahun beberapa di antaranya merasa diserang terkait isu keamanan dan perlindungan konsumen.