kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.195   5,00   0,03%
  • IDX 7.164   1,22   0,02%
  • KOMPAS100 1.070   0,97   0,09%
  • LQ45 838   0,57   0,07%
  • ISSI 216   -0,45   -0,21%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 516   -1,25   -0,24%
  • IDX80 122   0,37   0,31%
  • IDXV30 126   -0,52   -0,42%
  • IDXQ30 143   -0,58   -0,40%

IMF peringatkan betapa rapuhnya perekonomian AS saat ini


Kamis, 30 Juni 2011 / 14:47 WIB
IMF peringatkan betapa rapuhnya perekonomian AS saat ini
ILUSTRASI. Fasilitas pengisi daya baterai mobil listrik usai diresmikan di Plaza Senayan, Jakarta (26/11). PT Mitsubishi Motor Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menyediakan infrastruktur quick charger untuk pengguna mobil listrik sekaligus mendukung langkah pemeri


Sumber: BBC | Editor: Rizki Caturini

NEW YORK. International Monetary Fund (IMF) memperingatkan bahwa utang yang dimiliki AS saat ini bukan masalah yang akan berkelanjutan. Namun, AS harus sangat berhati-hati melangkah dalam pemulihan ekonomi yang saat ini masih sangat rapuh.

IMF melaporkan, prediksi pertumbuhan ekonomi AS tahun ini sebesar 2,5% dan sebesar 2,7% di 2012. Angka ini berada di bawah perkiraan pertumbuhan ekonomi AS dari The Fed yang sebesar 3,3% di tahun depan.

Defisit anggaran AS diproyeksikan mencapai US$ 1,4 triliun tahun ini, di atas defisit tahun lalu yang sebesar US$ 1,29 triliun. Namun, angka ini masih tipis di bawah defisit anggaran AS pada 2009 yang sebesar US$ 1,41 triliun.

Dalam evaluasi ekonomi tahunan AS, IMF mendesak Washington untuk mencapai kesepakatan untuk menaikkan batas pinjaman pemerintah.

Pemerintahan Barack Obama dan kongres saat ini masih mengalami kebuntuan dalam negosiasi pemotongan anggaran sebelum persetujuan untuk meningkatkan plafon utang pemerintah.

Utang AS saat ini sudah mencapai batas yakni sebesar US$ 14,3 triliun. Negara ini harus segera meningkatkan plafon utang sebelum 2 Agustus 2011 untuk menghindari default alias gagal bayar.

IMF mengatakan, kegagalan mencapai kesepakatan peningkatan plafon utang akan menyebabkan peringkat utang AS menurun dan akan membuat suku bunga bank menanjak.

"Hal ini juga berisiko terhadap global, mengingat peran sentral obligasi Departemen Keuangan AS di pasar keuangan dunia," ujar juru bicara IMF.





TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×