Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - LONDON. Meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi China berimbas negatif terhadap pergerakan harga komoditas. Harga tembaga turun pada hari Selasa (10/9) karena impor tembaga mentah Negeri Tirai Bambu menyentuh level terendah dalam 16 bulan terakhir.
Tembaga kontrak tiga bulan di Bursa Logam London (LME) turun 0,4% menjadi US$ 9.063,50 per metrik ton dalam perdagangan terbuka resmi, setelah naik 1,1% pada sesi sebelumnya.
Kontrak tembaga Oktober yang paling banyak diperdagangkan di Bursa Berjangka Shanghai (SHFE) ditutup naik 1,4% pada 73.110 yuan ($10.268,40) per ton, mengikuti kenaikan semalam di London.
"Kisah ekonomi di Tiongkok jelas lemah, konsumen tertekan dan ada banyak sekali properti yang tidak terjual," kata Dan Smith, kepala penelitian di Amalgamated Metal Trading seperti dikutip dari Reuters, Selasa (10/9).
Baca Juga: Harga Tembaga Melonjak Senin (9/9), Seiring Fokus Pasar pada Data Inflasi AS
Seorang pedagang di Asia memperkirakan tembaga akan turun hingga $8.450 per ton. Namun, Smith masih meyakini proyeksinya tak sepenuhnya suram.
"Secara keseluruhan, kita tidak boleh terlalu pesimis tentang prospek logam dasar. Sisi elektronik dan panel surya PV berjalan cukup baik di Tiongkok," katanya,
Permintaan tumbuh rata-rata 16% di enam sektor bisnis elektronik di Tiongkok hingga Juli, Smith memperkirakan tembaga akan naik secara moderat dalam beberapa bulan mendatang dan menutup harga tahun ini pada kisaran US$ 9.500 per ton.
Selain itu katalis positif lain datang dari kenaikan premi untuk mengimpor tembaga ke Tiongkok menjadi US$ 65 per ton. Ini angka yang paling terkuat dalam lebih dari delapan bulan.