Sumber: Reuters | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - MUMBAI. Impor minyak sawit India melonjak tajam pada Agustus, mencapai level tertinggi dalam lebih dari satu tahun terakhir. Asosiasi Ekstraktor Pelarut India alias Solvent Extractors' Association of India (SEA) pada Senin (15/9) menjelaskan, kenaikan ini didorong harga minyak sawit yang lebih kompetitif dibandingkan minyak kedelai, sehingga para pelaku industri pengolahan minyak meningkatkan pembelian menjelang musim perayaan.
Sebagai pembeli minyak nabati terbesar di dunia, peningkatan impor India akan membantu produsen utama seperti Indonesia dan Malaysia untuk mengurangi persediaan mereka, sekaligus menopang harga acuan minyak sawit Malaysia.
Menurut SEA, impor minyak sawit India pada Agustus naik 15,76% dibanding bulan sebelumnya, menjadi 990.528 metrik ton tertinggi sejak Juli 2024.
Baca Juga: Ini 8 Negara Pengimpor Minyak Mentah Utama ke India, Rusia yang Terbanyak
Sementara itu, impor minyak kedelai (soyoil) turun 25,27% menjadi 367.917 ton, terendah dalam empat bulan terakhir. Sebaliknya, impor minyak bunga matahari (sunflower oil) melonjak 28,53% menjadi 257.080 ton tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.
Menariknya, India juga mengimpor 6.000 ton minyak kanola untuk pertama kalinya dalam hampir lima tahun.
Secara keseluruhan, total impor minyak nabati India pada Agustus naik 4,7% secara bulanan menjadi 1,62 juta ton, tertinggi sejak Juli 2024.
"Para pengolah tengah mempersiapkan stok untuk musim perayaan yang akan datang. Kami memperkirakan impor minyak sawit akan tetap di atas 800.000 ton pada bulan September," ujar pedagang yang berbasis di Mumbai dari sebuah perusahaan dagang global.
Permintaan minyak nabati di India, terutama minyak sawit, biasanya meningkat selama musim perayaan karena konsumsi makanan manis dan gorengan juga naik.
India mengimpor minyak sawit terutama dari Indonesia dan Malaysia, sementara minyak kedelai dan bunga matahari dibeli dari Argentina, Brasil, Rusia, dan Ukraina.
SEA juga melaporkan India telah mengimpor 589.283 ton minyak nabati bebas bea dari Nepal selama sembilan bulan pertama tahun pemasaran yang akan berakhir pada Oktober, di bawah perjanjian perdagangan regional.