Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Impor daging China dalam enam bulan pertama tahun 2020 capai 4,75 juta ton, naik 73,5% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan data Bea Cukai China, impor dagang di Negeri Tirai Bambu melonjak setelah produksi daging babi di dalam negeri anjlok akibat epidemi demam babi Afrika yang melanda negara itu sejak 2018.
Data menunjukkan, untuk bulan Juni saja, China mengimpor 896.000 ton dagang, termasuk jeroannya. "Ini angka yang sangat besar. Harga babi hidup turun sedikit selama bulan Mei jadi saya pikir itu akan mengurangi impor (daging) sedikit tetapi itu tidak terjadi," kata Darin Friedrichs, analis senior di StoneX.
Baca Juga: Corona di Brasil: China hentikan sementara impor daging babi dari Brasil
Dia juga memperkirakan, penurunan impor daging yang cukup besar akan terjadi pada bulan Juli, dengan masalah logistik karena pengujian tambahan untuk virus corona pada daging impor.
Impor diperkirakan akan turun dalam beberapa bulan mendatang setelah China mulai menguji wadah makanan beku untuk keberadaan virus corona. Hal ini diperkirakan akan memperlambat perdagangan.
Dalam pernyataan terpisah, Bea Cukai China mengatakan, impor daging babi Januari-Juni China naik 140% menjadi 2,12 juta ton. Sedangkan impor daging sapi naik 42,9% menjadi 997.000 ton. Bea cukai tidak memberikan rincian impor daging babi dan sapi Juni.
Impor daging babi China saja pada bulan Maret, April dan Mei mencapai sekitar 400.000 ton setiap bulan, dua kali lipat dari rekor sebelumnya.
Padahal, angka itu sudah menangguhkan impor dari lebih dari 20 pemasok luar negeri setelah wabah virus corona terjangkit di kalangan pekerja.