Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Bursa saham China dan Hong Kong melesat pada perdagangan Senin (25/8/2025), dipimpin sektor properti dan rare earth, memperpanjang reli bullish yang ditopang likuiditas melimpah di pasar domestik.
Pada penutupan perdagangan, Shanghai Composite Index naik 1,5% ke 3.883,56, level tertinggi sejak Agustus 2015. Sejak posisi terendah terakhir pada April, indeks ini sudah melonjak lebih dari 25%.
Baca Juga: Ringgit Malaysia dan Bursa Taiwan Pimpin Reli Pasar Asia Usai Sinyal Dovish Powell
Indeks blue-chip CSI300 bertambah 2,1% ke 4.469,22, menembus puncak intraday Oktober lalu sekaligus mencetak level tertinggi sejak Juli 2022.
Antusiasme pasar tercermin dari nilai transaksi di bursa Shanghai dan Shenzhen yang menembus 3 triliun yuan, menjadi level tertinggi kedua sepanjang sejarah sejak 8 Oktober lalu, ketika stimulus Beijing memicu reli besar.
Sektor properti memimpin kenaikan dengan lonjakan 5%, setelah Shanghai menjadi kota terbaru di China yang melonggarkan aturan pembelian rumah. Saham pengembang China Vanke bahkan naik hingga batas harian 10%.
Sektor rare earth melonjak 6,5% ke level tertinggi sejak akhir 2021, setelah pemerintah pusat mengumumkan kebijakan baru untuk memperketat kontrol pasokan.
Sementara itu, sektor semikonduktor bertambah 1,8% di akhir perdagangan, usai sempat melonjak hampir 6% di sesi pagi.
Baca Juga: Tarif 50% Tembaga, Pabrik Texas Justru Jadi Berkah bagi Perusahaan China
Saham Cambricon Technologies mencetak rekor baru dengan melesat 11,3%.
“Kami melihat reli ini berlanjut berkat likuiditas domestik yang melimpah, baik dari migrasi simpanan, penerbitan reksa dana, maupun pembelian dana asuransi,” tulis analis HSBC Qianhai.
Lembaga tersebut juga menaikkan target akhir 2025 untuk Shanghai Composite ke 4.000 dan CSI300 ke 4.600, menandakan potensi kenaikan 5–7%.
Goldman Sachs mencatat banyak investor ekuitas percaya bahwa deposito rumah tangga yang jatuh tempo mulai mengalir kembali ke pasar saham di tengah suku bunga yang lebih rendah dan meningkatnya optimisme.
“Keyakinan semakin tumbuh bahwa pasar masih memiliki potensi besar untuk menembus level-level sebelumnya,” tulis Goldman Sachs.
Baca Juga: China Siapkan Stablecoin Yuan, Bisakah Saingi Dominasi Dolar AS?
Di Hong Kong, Hang Seng Index menguat 1,9% ke 25.829,91, level tertinggi sejak Oktober 2021.
Indeks teknologi naik 3,1%, sementara indeks H-shares yang mencatatkan perusahaan China di Hong Kong juga naik 1,9%.