kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

India Beli Minyak Rusia dengan Harga Diskon, Tak Peduli dengan Peringatan Barat


Selasa, 10 Mei 2022 / 06:24 WIB
India Beli Minyak Rusia dengan Harga Diskon, Tak Peduli dengan Peringatan Barat
ILUSTRASI. India tak mengindahkan peringatan yang diberikan oleh negara-negara Barat jika mereka membeli minyak Rusia di tengah perang dengan Ukraina. REUTERS/Yoruk Isik


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Kondisi itu lebih lanjut dapat memperumit upaya Amerika dan Eropa untuk menghentikan darah kehidupan ekonomi Rusia sekaligus akan meningkatkan ketegangan hubungan AS-India ketika kedua negara berusaha untuk bekerja sama untuk melawan China.

“Jika minyak tersedia dan dengan harga diskon, mengapa saya tidak membelinya? Saya membutuhkannya untuk rakyat saya,” jelas Nirmala Sitharaman, menteri keuangan India, pada bulan lalu.

Perombakan ekspor minyak Rusia menjadi nyata beberapa hari setelah Presiden Vladimir V. Putin melancarkan serangannya ke Ukraina pada akhir Februari. Pada saat itu, lalu lintas kapal tanker yang bertolak dari terminal Rusia di Laut Hitam menuju Eropa Utara, malah berbelok ke arah India.

Lalu lintas itu bisa menjadi lebih sibuk setelah Uni Eropa mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka berharap untuk secara bertahap melarang minyak Rusia dalam beberapa bulan mendatang. Ini merupakan sebuah langkah yang dilakukan beberapa hari setelah Rusia memutus aliran gas ke Polandia dan Bulgaria, sehingga meningkatkan kemungkinan perang energi. 

Baca Juga: PM Kishida Sebut Negaranya Membutuhkan Waktu untuk Menyetop Impor Energi dari Rusia

Kapal tanker tujuan India menuju ke Jamnagar, di negara bagian barat Gujarat, di mana Reliance Industries memiliki kompleks kilang terbesar di dunia. Kapal tanker juga menuju ke Vadinar, juga di Gujarat, lokasi kilang yang dimiliki oleh Nayara Energy, afiliasi India dari Rosneft, perusahaan milik pemerintah Rusia.

"Permintaan Eropa Barat Laut telah dilenyapkan," kata Viktor Katona, seorang analis di Kpler, sebuah perusahaan yang melacak pengiriman energi. “Itu pada dasarnya telah diambil alih oleh India.”

Baca Juga: Harga Minyak Turun Senin (9/5) Pagi Jelang Pemungutan Suara UE, WTI ke US$109,36

India minta diskon besar

Sementara itu, mengutip Bloomberg, India berusaha meyakinkan Rusia untuk menawarkan diskon lebih besar pada minyak mentah. Dikabarkan, Delhi ingin membayar kurang dari US$ 70 per barel, untuk mengimbangi risiko dalam berurusan dengan produsen OPEC+ mengingat sanksi keuangan yang semakin keras terhadap Moskow atas invasinya ke Ukraina. 

Seorang sumber mengatakan kepada Bloomberg, besaran diskon tengah dipertimbangkan sebagai kompensasi rintangan, seperti mengamankan pembiayaan untuk pembelian. Bloomberg mengatakan pemerintah India tidak segera memberikan komentar terkait hal ini.

Bloomberg mencatat, perusahaan penyulingan India, baik milik negara maupun swasta, telah membeli lebih dari 40 juta barel minyak mentah Rusia dengan harga diskon sejak Vladimir Putin meluncurkan 'operasi militer khusus' melawan Ukraina pada 24 Februari. Bulan lalu, Rusia juga menawarkan diskon kepada India untuk pembelian satu kali tetap sebesar 15 juta barel.

Pembelian tersebut pada akhirnya mengundang komentar tajam dari Barat, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa. Akan tetapi, hal itu dimentahkan oleh pemerintah India yang menunjukkan bahwa Uni Eropa juga telah membeli lebih banyak dari Rusia dan bahwa India menyambut tawaran kompetitif untuk memenuhi permintaan domestik.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×