Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg |
NEW DELHI. India diramal menjadi negara pertama di antara anggota BRIC yang kehilangan predikat bergengsi investment grade. Penerawangan ini dilakukan agen pemeringkat Standard & Poor's (S&P) pada 11 Juni 2012.
BRIC yang terdiri dari negara ekonomi berkembang Brasil, Rusia, India dan China dinilai tak cukup tangguh menahan dampak krisis ekonomi Eropa.
Penilaian terburuk ini jatuh ke India dengan penilaian beberapa faktor seperti pertumbuhan ekonomi yang melambat. Selain itu, kendala lain adalah iklim politik yang tak kondusif bisa menahan kebijakan-kebijakan ekonomi.
Terlebih, mata uang India yakni rupee dan bursa saham terus tertekan kondisi global.
"Kualitas kredit dan perlambatan tersebut mempengaruhi prospek jangka panjang India," ujar Joydeep Mukherji, analis Standard & Poor’s di New York.
Negeri Bollywood ini mendapat peringkat BBB- dari S&P. Level ini satu tingkat di atas obligasi berisiko atawa junk bond dan terendah di antara anggota BRIC lainnya.
Kuartal terakhir, gross domestic product (GDP) India hanya tumbuh 5,3% dan menjadi laju terlambat selama sembilan tahun terakhir.
Kemarin, nilai tukar rupee terhadap dollar AS jatuh 0,5% ke 55,73. Mata uang ini sudah merosot 20% pada tahun lalu. Sedangkan BSE India Sensitive Index ditutup 0,3% lebih rendah dari sehari sebelumnya.