kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

India buat aplikasi penelusuran virus corona, wajib digunakan semua pekerja


Sabtu, 02 Mei 2020 / 14:23 WIB
India buat aplikasi penelusuran virus corona, wajib digunakan semua pekerja
ILUSTRASI. Indian Prime Minister Narendra Modi waves as he leaves after addressing the nation during Independence Day celebrations at the historic Red Fort in Delhi, India, August 15, 2019. REUTERS/Adnan Abidi TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

Namun, mewajibkan menggunakan aplikasi tersebut bagi warga India, telah meningkatkan kekhawatiran di kalangan pendukung privasi, yang mengatakan tidak jelas bagaimana data akan digunakan dan siapa yang menekankan bahwa India tidak memiliki undang-undang privasi untuk mengatur aplikasi.

"Langkah seperti itu harus didukung oleh undang-undang khusus yang menyediakan perlindungan data yang kuat dan berada di bawah pengawasan badan independen," kata Udbhav Tiwari, Penasihat Kebijakan Publik untuk perusahaan internet Mozilla.

Namun, New Delhi mengatakan aplikasi itu tidak akan melanggar privasi karena semua data dikumpulkan secara anonim.

Baca Juga: Tak ada kasus baru corona, WHO angkat topi untuk warga Wuhan, China

Aplikasi ini dapat membantu pihak berwenang mengidentifikasi hotspot virus dan upaya kesehatan target yang lebih baik, kementerian teknologi mengatakan kepada Reuters pada akhir April, menambahkan bahwa informasi pada aplikasi tersebut digunakan "hanya untuk mengelola intervensi medis yang diperlukan".

Pada hari Jumat, pemerintah mengatakan bahwa pembukaan kembali kantor juga harus menerapkan langkah-langkah seperti kesenjangan antara shift dan istirahat makan siang yang terhuyung-huyung untuk mengandung penyebaran virus corona yang telah menginfeksi 3,3 juta di seluruh dunia dan menyebabkan lebih dari 230.000 kematian.

India telah melaporkan lebih dari 37.000 kasus dan 1.218 kematian akibat virus itu.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×