Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Sanny Cicilia
NEW DELHI. India menghapus kontrol harga solar dan menaikkan harga gas alam. Ini merupakan upaya Perdana Menteri Narendra Modi untuk mengurangi subsidi dan memulihkan ekonomi India.
Melalui aturan baru ini, harga solar akan menyesuaikan dengan harga pasar. Sedangkan harga gas alam akan naik lebih dari 30%. Perubahan harga ini merupakan realisasi janji Modi untuk memulihkan kondisi negara dengan ekonomi terbesar ketiga di Asia ini.
Pencabutan subsidi solar akan mencegah perusahaan pelat merah Oil & Natural Gas Corp menderita kerugian akibat banyaknya subsidi. Kenaikan harga gas pun akan mendorong Oil & Natural Gas Corp untuk menambah investasi eksplorasi. "Dihentikannya pengendalian harga solar dan kenaikan harga gas akan menguntungkan kami dan ekonomi India," kata D.K. Sarraf, Chairman Oil & Natural Gas Corp kepada Bloomberg.
Harga gas baru akan mencapai US$ 5,61 per mmbtu mulai 1 November mendatang dan akan ditinjau setiap enam bulan. Harga ini naik dari US$ 4,2. Sarraf bilang, setiap kenaikan harga gas US$ 1 akan mendorong laba tahunan Oil & Natural Gas Corp sebesar 23,5 miliar rupee atau setara US$ 382 juta.
Para ekonom memandang positif langkah Modi menaikkan harga bahan bakar. "Ini bagus untuk para pengolah solar dan defisit anggaran pemerintah," kata Alex Mathews, analis Geojit BNP Paribas Financial Services Ltd.
India selama ini mematok harga solar untuk menjaga keterjangkauan harga diesel bagi rakyat miskin. Total subsidi ini mencapai sekitar 4 triliun rupee dalam 10 tahun terakhir. Gubernur Bank of India Raghuram Rajan mendorong Modi untuk mencabut kebijakan tersebut setelah inflasi melambat dan harga minyak jatuh.
Solar berkontribusi 43% terhadap penggunaan bahan bakar di India. Solar dipakai untuk mobil, generator hingga pompa air untuk irigasi.
Modi menganggarkan 634 miliar rupee untuk subsidi bahan bakar tahun ini. Subsidi ini termasuk bahan bakar berupa solar, minyak tanah dan gas. Angka subsidi ini turun 25% ketimbang tahun lalu.
Meski turun tajam, subsidi bahan bakar ini hanya seperempat dari total subsidi India yang mencapai 2,6 triliun rupee. Subsidi lain berupa subsidi pangan yang naik 25% menjadi 1,15 triliun rupee untuk membeli hasil panen petani.