Sumber: AP News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. India dan China dengan sangat baik memanfaatkan diskon harga minyak dari Rusia ketika negara yang sedang sibuk dengan Ukraina itu menerima banyak sanksi dari Barat. Dua negara Asia ini sekarang menjadi sumber pendapatan minyak yang semakin vital bagi Rusia.
Dilansir dari AP News, perusahaan data komoditas Kpler mencatat, India telah menghabiskan hampir 60 juta barel minyak Rusia di sepanjang 2022.
India dan sejumlah negara lain kini memiliki kemampuan untuk membeli minyak Rusia yang ditawarkan dalam harga diskon US$ 30 hingga US$ 35 per barel. Harga itu jelas lebih murah dari minyak mentah Brent dan minyak internasional lainnya yang sekarang diperdagangkan sekitar US$ 120 per barel.
Baca Juga: Rusia: Tak Ada Kesepakatan yang Telah Dicapai Untuk Jual Gandum dari Ukraina ke Turki
Matt Smith, analis utama di Kpler yang meneliti aliran minyak Rusia, mengatakan, tren larisnya minyak Rusia di negara yang tidak sejalan dengan Barat itu akan terus berkembang.
"Orang-orang menyadari bahwa India adalah pusat penyulingan, menerimanya dengan harga yang begitu murah, memurnikannya dan mengirimkannya sebagai produk bersih karena mereka dapat membuat margin yang kuat untuk itu," ungkap Smith.
Berdasarkan pantauan Centre for Research on Energy and Clean Air yang berbasis di Finlandia, ada sekitar 30 kapal tanker Rusia yang memuat minyak mentah menuju pantai India, menurunkan sekitar 430.000 barel per hari pada Mei lalu.
Jumlah itu meningkat tajam dari periode Januari-Maret yang hanya mencapai 60.000 barel.
Baca Juga: Permintaan Eropa Naik, Aramco Akan Pangkas Pasokan Minyak 4 Penyulingan Utama China
Kini, ekspor produk minyak India, solar, misalnya, telah meningkat menjadi 685.000 barel per hari dari 580.000 barel per hari sebelum invasi ke Ukraina. Sebagian besar dijual di Asia, tetapi sekitar 20% dikirim melalui Terusan Suez, menuju Mediterania atau Atlantik, terutama Eropa atau AS
Sama halnya dengan India, China juga telah meningkatkan pembeliannya atas minyak Rusia. China adalah pembeli tunggal terbesar minyak Rusia pada 2021, dengan rata-rata 1,6 juta barel per hari.
Impor China juga meningkat lebih lanjut tahun ini, setidaknya dapat membantu Pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin mencatat surplus transaksi hingga US$ 96 miliar dari Januari-April.
Kpler melihat, pengiriman minyak Ural ke sebagian besar Eropa dipotong. Akibatnya, minyak mentah mengalir lebih lancar ke Asia. India telah menjadi pembeli utama, diikuti oleh China. Laporan pelacakan kapal menunjukkan Turki adalah tujuan utama berikutnya.