Sumber: Arab News | Editor: Handoyo .
Pejabat kesehatan sedang bekerja untuk mengatasi kekurangan obat, yang terjadi pada saat negara itu sudah kekurangan pasokan oksigen dan kebutuhan perawatan kesehatan lainnya, kata Gowda.
Mucormycosis memiliki angka kematian yang tinggi dan sudah ada di India sebelum pandemi. Memang tidak menular tapi frekuensinya dalam sebulan terakhir membuat para dokter kaget. “Ini adalah tantangan baru dan segalanya tampak suram,” kata Ambrish Mithal, ketua dan kepala departemen endokrinologi dan diabetes di Max Healthcare.
Mithal mengatakan infeksi jamur menjangkiti pasien dengan sistem kekebalan yang lemah dan kondisi yang mendasarinya, terutama diabetes, dan penggunaan steroid yang tidak rasional. Gula darah yang tidak terkontrol dapat membuat orang yang mengalami gangguan sistem imun berisiko lebih tinggi tertular penyakit.
“Sebelumnya saya hanya menemukan beberapa kasus setiap tahun tetapi tingkat infeksi saat ini menakutkan,” kata Mithal.
Lonjakan infeksi virus corona terbaru di pedesaan India telah merugikan. Sekarang para ahli kesehatan khawatir bahwa obat-obatan yang dijual bebas, termasuk steroid, dapat meningkatkan prevalensi mukormikosis.
SK Pandey, seorang petugas medis di Rumah Sakit Ram Manohar Lohia di kota Lucknow, negara bagian Uttar Pradesh, mengatakan bahwa dokter yang tidak memenuhi syarat memberikan steroid kepada pasien di banyak daerah pedesaan tanpa memikirkan apakah mereka membutuhkannya atau tidak.
“Hal ini menyebabkan peningkatan kasus jamur hitam di kota-kota kecil di mana pasiennya bahkan belum pernah dirawat di rumah sakit,” katanya.
Kementerian Kesehatan India pada hari Kamis meminta negara bagian untuk melacak penyebaran kondisi dan menyatakannya sebagai epidemi, mewajibkan semua fasilitas medis untuk melaporkan kasus tersebut ke jaringan pengawasan federal. Perdana Menteri Narendra Modi pada hari Jumat menyebut penyakit itu sebagai "tantangan baru."