kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   11.000   0,58%
  • USD/IDR 16.358   57,00   0,35%
  • IDX 7.287   95,00   1,32%
  • KOMPAS100 1.038   11,82   1,15%
  • LQ45 788   8,41   1,08%
  • ISSI 242   4,64   1,96%
  • IDX30 408   5,59   1,39%
  • IDXHIDIV20 466   2,70   0,58%
  • IDX80 117   1,36   1,18%
  • IDXV30 118   0,01   0,01%
  • IDXQ30 130   1,58   1,23%

Industri gula China melobi pemerintah untuk perpanjangan tarif impor gula


Jumat, 06 September 2019 / 22:48 WIB
Industri gula China melobi pemerintah untuk perpanjangan tarif impor gula
ILUSTRASI. ilustrasi warga China


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Industri gula China berencana untuk meminta Kementerian Perdagangan negara tersebut untuk memperpanjang tarif impor gula yang diberlakukan Beijing pada tahun 2017. Sumber Reuters menyebut aksi ini dilakukan untuk melindungi sektor domestik China yang tengah kesulitan. 

Rencana untuk meminta perpanjangan tarif dibahas pada pertemuan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Gula China pada hari Kamis.

Baca Juga: Thailand bakal melegalkan layanan berbagi tumpangan pada awal tahun depan

Dalam dokumen pertemuan, disebutkan bahwa langkah-langkah perdagangan Beijing untuk impor gula yang akan berakhir pada 21 Mei 2020 telah memainkan peran yang efektif dalam menjaga kepentingan industri dalam negeri, dan mempromosikan pembangunan sektor yang sehat dan stabil.

Sektor gula dalam negeri China telah berjuang untuk bersaing dengan pesaing asing karena biaya produksi yang lebih tinggi. 

Harga gula putih Cina CSRc1 juga anjlok pada 2018 di tengah surplus pasokan global dan mendorong banyak produsen masuk ke zona merah.

Asosiasi Gula Guangxi, di daerah penghasil gula papan atas China akan mengajukan permohonan perpanjangan tarif atas nama seluruh industri gula domestik.

Sebuah sumber yang mengetahui masalah ini mengkonfirmasi bahwa kelompok industri berkonsultasi dengan pengacara dan pakar serta menyusun aplikasi untuk diajukan kepada pemerintah.

Baca Juga: Merger Axiata dan Telenor batal

Tidak jelas kapan asosiasi Guangxi akan menyerahkan rencana ini kepada pemerintah China, karena eksportir gula lainnya terus menekan China untuk menghentikan langkah perdagangan untuk mengekang impor.

“Tindakan pengamanan adalah masalah yang sangat rumit. Aplikasi masih hanya rencana. Tidak mudah untuk memperpanjang kebijakan ini,” kata salah satu sumber.

Secara terpisah, Asosiasi Gula China juga akan melihat kemungkinan investigasi anti-dumping dan anti-subsidi terhadap produk gula impor.

Beberapa negara dan wilayah pengekspor gula telah mengekspor produk-produk gula dengan harga di bawah pasaran atau dengan menggunakan subsidi yang telah merusak industri gula domestik China.

Namun draf tersebut tidak menguraikan tarif tarif yang diusulkan jika langkah-langkah upaya perlindungan diperpanjang.

Baca Juga: BP akan menjual lebih banyak minyak mentah Amerika ke Asia

Sebelumnya pada Mei 2017 China telah menghantam negara-negara pengekspor utama dengan tarif yang lumayan untuk pengiriman gula setelah bertahun-tahun melakukan lobi oleh pabrik-pabrik domestik. 

Beijing mulai memungut tarif tambahan untuk impor gula yang tidak sesuai kuota dari semua asal Agustus lalu.

Cina mengizinkan 1,94 juta ton impor gula selama setahun dengan tarif 15% sebagai bagian dari komitmennya kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Sementara impor di luar kuota dikenakan tarif yang lebih tinggi dan perlu izin khusus.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×