Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BERLIN. Perekonomian Jerman diproyeksikan bakal mengalami kontraksi lebih dari yang diperkirakan dari sebelumnya tahun ini. Ini menyusul inflasi ketat di negara tersebut telah berdampak pada konsumsi swasta.
Mengutip Reuters, Kamis (22/6), Ifo Institute menilai ekonomi Jerman hanya bekerja sangat lambat untuk keluar dari resesi. Produk domestik bruto Jerman diperkirakan turun 0,4% tahun ini, lebih dari perkiraan 0,1% oleh Ifo pada bulan Maret.
Lembaga ekonomi itu juga memangkas perkiraan pertumbuhan PDB Jerman pada 2024 menjadi 1,5%, turun dari 1,7% yang diperkirakan sebelumnya. Ifo mengantisipasi PDB zona euro tumbuh sebesar 0,6% tahun ini, dan PDB AS sebesar 0,9%.
Baca Juga: Intelijen Jerman: Rusia dan China Semakin Intens Mengawasi Kami
“Saat kami membandingkan Jerman dengan mitra dagang utama kami, negara-negara ini setidaknya diharapkan mencatat pertumbuhan,” kata Timo Wollmershaeuser, kepala prakiraan ekonomi Ifo.
Sementara itu, inflasi diperkirakan turun perlahan dari 6,9% pada 2022 menjadi 5,8% tahun ini, turun menjadi 2,1% pada 2024.
Ifo memperkirakan inflasi inti akan meningkat menjadi 6% tahun ini dari 4,9% pada tahun sebelumnya, sebelum turun menjadi 3% pada tahun 2024.
Karena inflasi, konsumsi swasta akan turun sebesar 1,7% tahun ini, kata lembaga ekonomi tersebut, seraya menambahkan bahwa angka tersebut tidak akan naik lagi hingga tahun 2024, ketika diperkirakan akan membukukan kenaikan sebesar 2,2%.
Baca Juga: Intip Prospek Harga Tembaga di Tengah Rencana Larangan Ekspor Tembaga Mentah
Ifo juga mengatakan jumlah pengangguran akan sedikit meningkat pada tahun 2023, namun tingkat pengangguran akan tetap tidak berubah dari tahun 2022, sebesar 5,3% tahun ini, meningkat menjadi 5,5% pada tahun 2024.
Pinjaman baru pemerintah akan turun dari 106 miliar euro pada 2022 menjadi 69 miliar euro tahun ini dan 27 miliar euro tahun depan, menurut perkiraan Ifo.